Laman

HARTATI DIDUGA MENYUAP UNTUK JEGAL BISNIS ANAK AYIN *** DUA ANAK BUAH HARTATI MURDAYA TERANCAM LIMA TAHUN PENJARA *** ATURAN RSBI HARUS LEBIH RASIONAL DAN REALISTIS *** WASPADA, BANYAK JAMU DICAMPUR BAHAN KIMIA OBAT! *** BNPT: 86 % MAHASISWA DI 5 UNIVERSITAS TENAR DI JAWA TOLAK PANCASILA *** BNPB ALOKASIKAN RP80 MILIAR UNTUK PENANGGULANGAN KEKERINGAN ***

Selasa, 12 Juni 2012

DPRD akan Telusuri Kecurangan Proyek Kalibaru


BEKASI, ReALITA Online — Komisi B DPRD Kota Bekasi, Jawa Barat, akan menelusuri dugaan kecurangan pekerjaan proyek saluran air sekunder Kalibaru, Bekasi Timur, yang ambles Sabtu, (9/6/2012).
"Kami curiga proyek tersebut tidak sesuai dengan anggaran yang dialokasikan karena proyek itu belum setahun dikerjakan dan sudah rusak," kata Ketua Komisi B DPRD Kota Bekasi Ronny Hermawan di Bekasi, Senin (11/6/2012), seperti dikuti Berita 8.
Menurut Rony, kerusakan proyek saluran sekunder Kalibaru di Kampung Ganda Agung, Kecamatan Bekasi Timur, itu sudah ketiga kali terjadi sejak awal 2012."Jika kualitas pengerjaannya sesuai bestek, harusnya bisa bertahan lebih lama," papar politisi Partai Demokrat itu.
Ia mengaku akan menindaklanjuti kasus tersebut dengan melibatkan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) untuk memastikan ada tidaknya tindak kecurangan.
"Kami perlu tim ahli menindaklanjuti persoalan ini. Minimal BPK akan kami libatkan," katanya.
Secara terpisah, Sekretaris Dinas Binamarga dan Tata Air (Bimarta) Kota Bekasi, Tri Adhiyanto mengaku telah mengagendakan pemanggilan terhadap pihak pemborong yang mengerjakan saluran tersebut.
"Biaya perbaikan akan dibebankan senilai Rp 200 juta - Rp300 juta kepada pemborongnya, sebab kondisi saluran masih di bawah perawatan dan pengawasan pihak pemborong," ujar dia.
Menurut dia, proyek tersebut belum diserahterimakan sepenuhnya kepada Pemerintah Kota Bekasi, sehingga biaya perbaikan menjadi tanggung jawab pemborong.
Amblesnya saluran itu, kata dia, disebabkan kontur tanah yang tidak stabil dan diperparah dengan kecerobohan Perusahaan Jasa Tirta yang memaksakan aliran air dari 1 kubik menjadi 2,5 kubik per detik.
"Sehingga aliran air melampaui kapasitas saluran. Namun kami akan perbaiki dalam waktu 10 hari ke depan," katanya.
Akibat kondisi tersebut, Dinas Perhubungan Kota Bekasi terpaksa melakukan pengalihan arus lalu lintas dari Jalan Baru Underpass ke Kompleks Bekasi Jaya Indah, Kampung Cerewet, untuk menghindari dampak kemacetan. Chie,Sumber:PRLM

Tidak ada komentar:

Posting Komentar