![]() |
Ki Ma'mun Nawawi |
KARAWANG, ReALITA Online — Ki Ma’Mun Nawawi, SAg
mengatakan banyak versi yang muncul soal
legenda Kuta Tandingan sah-sah saja. Karena itu dia memohon kepada semua tokoh
masyarakat dan agama serta pejabat pemerintah jika mempunyai versi tentang kisah
Kuta Tandingan, supaya duduk bersama guna
merumuskan agar semua versi menjadi satu.
DUDUK
bersama menyatukan versi agar para penjiarah yang datang berjiarah ke Kuta Tandingan tidak bingung
versi mana yang benar. Kita sama-sama ingin menjaga kelestarian sejarah Kuta
Tandingan agar ke depan bisa tempat itu dijadikan situs dan objek wisata.
Sebagai
tempat berjiarah harus bersih dan terawat, karena sejarah Kuta Tandingan sangat
panjang dan banyak sekali cerita-cerita sebenarnya yang belum diketahui oleh
masyarakat Kabupaten Karawang. Sejarah Kuta Tandingan bisa merambah hingga ke tanah
Pajajaran dan tempat lain.
Versi
Aliyudin Saepuloh, bahwa gerbang masuk ke Kuta Tandingan ada di Kampung Losari
samping masjid Jamie Al’Furkon Desa Mulyaseti.
Sementara
versi Jaenal Abidin S.Pd.I mengatakan ia
sudah pernah masuk ke dalam goa-goa yang ada di Kuta Tandingan. Banyaknya goa
mengundang keingintahuan apa isi dan ujung goa-goa itu berakhir sampai di mana.
Menurut
versi Jaenal walaupun jarak antar goa
sangat jauh tapi saling nyambung. ”Saya bersama teman pernah masuk ke dalam goa
masigit. Di dalam goa itu banyak arah jalan yang bisa keluar ke goa lain. Tapi
batu-batuan serta atap goa dingin. Ukuran lobang tidak sama, mengakibatkan sangat
sulit kemana tujuan arah karena gelap,” jelasnya.
Masih
versi Jaenal, ada goa yang susah masuknya, tapi kalau udah nyampe di dalam bisa
berdiri dan kumpul-kumpul. Ada juga goa yang sama sekali tidak bisa dimasuki. Maka
itu, sampai sekarang tidak seorang pun yang berani dan mampu masuk sampai
tembus ke goa lainnya.
Kuta
Tandingan adalah tempat bersejarah Prabu Kian Santang dengan pengawal beserta pasukan
Eyang Parabu Siliwangi. Kuta Tandingan tersebut membawahi 7 Kuta, yakni Kutajati:
Dulunya sebagai tempat peristirahatan
Eyang Prabu Siliwangi beserta pengawalnya; Kutamariem:Tempat yang pernah
dijadikan pasukan Eyang Prabu Siliwangi melawan Prabu Kian Santang; Kutabarang:
Tempat penyimpanan barang-barang berupa senjata perang tentara Eyang Prabu; Kutamasigit:
Adalah tempat berdoa Prabu Kian Santang (Sunan Rohmat); Kutakulambu:
Tempat berdoa Kian Santang untuk memohon petunjuk kepada Allah; Kutakebo:
Kandang kerbau peliharaan pasukan Eyang Prabu Siliwangi; dan Kuta
Gombong: Tempat berdiam ibu
Dayangsari yang mempunyai ilmu pengasihan yang sangat sakti.
Kalau
ada yang berjiarah ke tujuh kuta tersebut harus berdoa seperti ini: Bismillah
1001 kali, Alpatihah 41 kali, Kulhu 313 kali, dan solawat Kamilah 12 kali.
Demikian
sekilas legenda Kuta Tandingan yang diketahui dari orangtua dulu dan apabila
ada yang kurang lengkap, diminta khalayak pembaca untuk lebih mafhum. Akhmad Unyil
Tidak ada komentar:
Posting Komentar