Laman

HARTATI DIDUGA MENYUAP UNTUK JEGAL BISNIS ANAK AYIN *** DUA ANAK BUAH HARTATI MURDAYA TERANCAM LIMA TAHUN PENJARA *** ATURAN RSBI HARUS LEBIH RASIONAL DAN REALISTIS *** WASPADA, BANYAK JAMU DICAMPUR BAHAN KIMIA OBAT! *** BNPT: 86 % MAHASISWA DI 5 UNIVERSITAS TENAR DI JAWA TOLAK PANCASILA *** BNPB ALOKASIKAN RP80 MILIAR UNTUK PENANGGULANGAN KEKERINGAN ***

Jumat, 08 Juni 2012

Portal Badami Kembali Dibuka Atas Instruksi Muspida


KARAWANG, ReALITA Online — Portal pembatas kendaraan di pertigaan Badami, Kecamatan Telukjambe Barat, yang sebelumnya telah ditutup dengan cara dilas oleh masyarakat, kembali dibuka oleh aparat gabungan dari Kepolisian, Satuan Polisi Pamong Paraja (satpol PP) dan Tentara Nasional Indonesia, Jumat (8/6/12).
Dari informasi yang dikumpulkan, pembukaan portal tersebut dilakukan atas desakan pengusaha yang merasa aktivitas bisnisnya terganggu. Mereka kemudian mendesak unsur Muspida Karawang untuk membuka portal supaya kendaraan berat tetap bisa melintasi ruas jalan Badami-Loji.
“Para pengusaha Kamis malam menemui bupati. Intinya mereka meminta portal yang telah ditutup warga dibuka kembali,” ujar Kepala Seksi intelejen Kejaksaan Negeri (Kasi Intel Kejari), Imran Yusuf, seusai mengikuti sidang Paripurna DPRD, Jumat siang.
Menurut dia, dalam pertemuan itu, para pengusaha mengaku aktivitas pabriknya tidak bisa jalan akibat penutupan portal tersebut. Para pengusaha kemudian mengancam akan memberhentikan semua karyawannya jika portal terus ditutup.
Dikatakan Imran, karena bupati saat itu kesehatannya kurang fit, akhirnya permasalahan tersebut diserahkan kepada unsur Muspida setempat. “Rapat mengenai hal itu berlangsung hingga larut malam,” ujar Imran.
Keterangan Imran ternyata dibantah oleh Asisten Pemerintahan Setda, Tatang Yudianto. Menurut dia pembukaan portal memang hasil rapat Muspida pada Kamis malam. Namun alasan pembukannya bukan karena desakan pengusaha, melainkan karena perbaikan jalan Badami-Loji akan segera dilakukan.
Dihubungi terpisah, tokoh masyarakat Karawang Selatan, H. Jenal Murtadlo, mengaku belum menerima informasi soal pembukaan portal oleh petugas. Namun, jika hal tersebut benar, maka pihaknya akan kembali menurunkan massa ke kantor bupati.
Menurut dia, pada hari Kamis, memang pihaknya diundang bupati untuk membahas pembukaan portal. Selain tokoh masyarakat dan pemuda, bupati juga mengundang pihak pengusaha yang dan aparat terkait lainnya.
Akan tetapi, lanjut Jenal, Kamis siang bupati malah menerima para pengusaha terlebih dahulu di ruang kerjanya. Sedangkan unsur tokoh masyarakat dan pemuda dibiarkan menunggu berjam-jam di luar ruangan.
“Kami baru diajak bicara pada Kamis petang. Itupun bukan dengan bupati tetapi hanya dihadapi Asisten Pemerintahan dan unsur Polisi serta TNI,” kata Jenal.
Oleh karena itu, lanjut dia, para tokoh dan pemuda merasa tersinggung dan langsung walkout dari ruang rapat. “Kami tidak pernah menyepakati soal pembukaan potal,” kata Jenal
Seperti diketahui Senin (5/6/12) lalu, ratusan massa dari Kecamatan Pangkalan, Tegalwaru, dan Telukjambe Barat ditambah anggota LSM GMBI (Gerakan Masyarakat Bawah Indonesia) serta Tim Inti Karangtaruna (Tikar) kembali berujuk rasa menuntut perbaikan ruas jalan Badami-Loji. Mereka bahkan sempat mengamuk dengan membakar pos TPR (tempat pemungutan retribusi) dan memukuli tiga pegawai Dinas Perhubungan yang sedang mengutip dana dari para sopir truk.
Aksi pembakaran dan pemukulan tersebut diduga kuat dipicu oleh kekecewaan massa oleh ulah oknum pegawai Dishub yang membiarkan kendaraan berat kembali melintasi jalur Badami-Loji. Padahal, beberapa jam sebelumnya massa pengunjuk rasa telah menutup portal pembatas kendaraan dengan cara dilas. PRLM

Tidak ada komentar:

Posting Komentar