![]() |
| Banjir di Bekasi |
BEKASI,
ReALITA Online — Dinas Bina
Marga dan Tata Air (Bimarta) Kota Bekasi menargetkan sanggup mengurangi lima titik
banjir tahun ini. Jika target tersebut terealisasi, maka tinggal tersisa 18
titik lagi.
Kepala Dinas Bimarta Kota Bekasi Momon Sulaeman menyebutkan,
telah tersedia anggaran sekitar Rp 135 miliar dari APBD Kota Bekasi tahun 2012
untuk merealisasikan target tersebut. Dana sebesar itu dibagi ke dalam
sedikitnya 400 kegiatan.
"Anggaran untuk perbaikan dan pemeliharaan drainase
tahun ini mendapat alokasi sekitar 25 persen dari total dana yang kami terima
sebanyak Rp 314 miliar. Saat ini kegiatan-kegiatannya tengah dalam tahap
lelang. Mudah-mudahan awal Juli sudah ada pemenang yang bisa langsung
bekerja," ucap Momon.
Selain didanai APBD Kota Bekasi tahun 2012, Dinas Bimarta
juga akan mengupayakan tambahan anggaran dari Pemerintah Provinsi Jawa Barat
dan APBD Perubahan Kota Bekasi tahun 2012. Tambahan anggaran dapat lebih
memaksimalkan upaya untuk pengurangan titik banjir.
Secara terpisah, Kepala Bidang Tata Air Dinas Bimarta Kota
Bekasi Nurul Furqon menyebutkan, salah satu upaya pengurangan titik banjir
ialah dengan dilakukannya normalisasi Kali Sunter.
Projek yang dikerjakan Balai Besar Wilayah Sungai Ciliwung
secara bertahap hingga tahun 2013 ini akan dinikmati dampaknya oleh warga di
Kecamatan Jatisampurna, Pondok Melati, dan Pondok Gede.
"Saat ini lebarnya hanya sekitar enam meter. Nanti akan
dibuat jadi sepuluh meter. Dengan demikian, air bisa mengalir lebih cepat
hingga bermuara ke Banjir Kanal Timur Jakarta. Warga di tiga kecamatan itu yang
selama ini rumahnya kerap tergenang pun akan terbebas dari banjir,"
katanya.
Sejumlah upaya normalisasi lainnya pun tengah diupayakan.
Antara lain di saluran Aren Jaya, Kali Bencong, Kali Siluman, dan saluran lain
yang jika ditotal mencapai sepuluh kegiatan.
Selain dikerjakan dengan menggunakan APBD Kota Bekasi,
beberapa di antaranya juga diusulkan ke Pemerintah Provinsi Jawa Barat karena
pengerjaannya melibatkan lintas
wilayah.
wilayah.
Sementara untuk menangani banjir yang kerap menggenangi
Permumnas III akan diupayakan dengan membuat tandon air sepanjang saluran yang
ada di lokasi.
Pembuatan tandon ini dilakukan karena pada dasarnya lokasi
tempat Perumnas III berada merupakan cekungan. Air dari Perumnas III yang
mengalir menuju Kali Sasak Jarang sering kali berbalik hingga menggenangi
perumahan tiap kali hujan turun. Bisa demikian akibat posisi kali yang lebih
tinggi daripada perumahan.
"Pembuatan tandon itu mensyaratkan pembebasan lahan
seluas dua hektare. Setelah persoalan pembebasan selesai, baru beranjak pada
pengerjaan fisiknya," kata Furqon. PRLM

Tidak ada komentar:
Posting Komentar