Laman

HARTATI DIDUGA MENYUAP UNTUK JEGAL BISNIS ANAK AYIN *** DUA ANAK BUAH HARTATI MURDAYA TERANCAM LIMA TAHUN PENJARA *** ATURAN RSBI HARUS LEBIH RASIONAL DAN REALISTIS *** WASPADA, BANYAK JAMU DICAMPUR BAHAN KIMIA OBAT! *** BNPT: 86 % MAHASISWA DI 5 UNIVERSITAS TENAR DI JAWA TOLAK PANCASILA *** BNPB ALOKASIKAN RP80 MILIAR UNTUK PENANGGULANGAN KEKERINGAN ***

Sabtu, 16 Juni 2012

Spanduk Foto Eep-Ojang Dicabut Mahasiswa HMI Subang


SUBANG, ReALITA Online — Sejumlah mahasiswa yang tergabung dalam Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Kabupaten Subang,Jawa Barat, mencabut dan membakar spanduk yang memuat foto pasangan mantan Bupati Subang, Eep Hidayat dan Plt. Bupati Subang Ojang Sohandi di Kantor Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kabupaten Subang, Jumat (15/6/2012).
Meski tampak sejumlah pegawai di Kantor Disdukcapil itu, tidak ada yang mencegah aksi pembakaran tersebut. Selain itu, aksi tersebut juga tidak mendapatkan pengawalan dari petugas kepolisian.
Koordinator aksi Asep Imam mengungkapkan, aksi itu dilakukan sebagai ungkapan kekesalan massa HMI terhadap kepemimpinan kepala daerahnya yang dinilai telah banyak melanggar hukum.
“Jangan sampai Bupati Subang berikutnya sama seperti sebelumnya,” katanya seusai berdemonstrasi.
Asep menilai, aksi tersebut merupakan salah satu bentuk pengawalan masyarakat terhadap penegakan hukum. Hal itu, menurut dia, juga merupakan upaya untuk menegakkan pilar-pilar demokrasi.
“Pejabat DPRD, SKPD, hingga kecamatan dan kelurahan jangan mau dikendalikan oleh terpidana korupsi yang sekarang mendekam di Sukamiskin,” katanya.
Massa HMI juga meragukan kinerja Ketua DPRD Kabupaten Subang, Atin Supriatin yang dinilai tidak pro rakyat. Apalagi, dia melakukan aksi walk-out pada rapat paripurna dengan agenda usulan penetapan Ojang Sohandi sebagai Bupati Subang, Rabu (13/6/2012.
Meski sempat membuka rapat paripurna setelah didesak sejumlah anggota DPRD lainnya, Atin meninggalkan ruangan rapat setelah beberapa saat membuka sidang. Dari 14 anggota Fraksi PDIP, 7 di antaranya memilih bertahan mengikuti rapat, sementara seorang lainnya tidak hadir.
“Ketua dewan hanya memanfaatkan situasi untuk mempertahankan kepentingan rezim sebelumnya,” ujar Asep.
Menanggapi hal itu, Wakil Ketua DPRD Kabupaten Subang, Agus Masykur mengungkapkan, aksi pembakaran spanduk tersebut seharusnya tidak dilakukan mahasiswa. Dia mengimbau agar mahasiswa tetap menyampaikan aspirasi mereka dengan cara yang lebih baik dan tidak anarkistis.
“Apalagi sekarang 'kan Eep sudah bukan bupati lagi dan penetapan Ojang sebagai Bupati Subang sudah diusulkan. Jadi, seharusnya tidak perlu ada aksi bakar-bakar spanduk Eep,” katanya seperti dikutip PR.
Meski demikian, Agus tetap mengapresiasi penyampaian aspirasi massa HMI yang juga mewakili sebagian masyarakat. Dia mengaku akan tetap mengawal jalannya pemerintahan di Kabupaten Subang sesuai dengan aturan hukum yang berlaku.
“Kita lihat saja nanti langkah-langkah bupati berikutnya. Selama dia tidak menyalahi aturan hukum, tidak ada yang perlu dikhawatirkan,” tegasnya.Sumber:PRLM

Tidak ada komentar:

Posting Komentar