Laman

HARTATI DIDUGA MENYUAP UNTUK JEGAL BISNIS ANAK AYIN *** DUA ANAK BUAH HARTATI MURDAYA TERANCAM LIMA TAHUN PENJARA *** ATURAN RSBI HARUS LEBIH RASIONAL DAN REALISTIS *** WASPADA, BANYAK JAMU DICAMPUR BAHAN KIMIA OBAT! *** BNPT: 86 % MAHASISWA DI 5 UNIVERSITAS TENAR DI JAWA TOLAK PANCASILA *** BNPB ALOKASIKAN RP80 MILIAR UNTUK PENANGGULANGAN KEKERINGAN ***

Senin, 02 Juli 2012

Penerimaan Siswa di Bekasi Belum Penuh Terapkan Online


BEKASI, ReALITA Online — Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi mengaku belum sanggup menerapkan Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) melalui jalur aring (online) secara 100 persen di sejumlah sekolah di wilayah pemerintahannya.
"Kami masih mempertimbangkan jalur bina lingkungan agar dipertahankan pada penerimaan siswa baru kali ini sebesar 30 persen," ujarnya di Bekasi, Minggu (1/7/2012) kemarin.
Meskipun penerimaan siswa baru melalui jalur online secara 100 persen adalah upaya yang ideal untuk menciptakan persaingan yang sehat, kata dia, namun pihaknya masih mempertimbangkan aspek psikologis siswa.
"Namun psikologis warga Kota Bekasi masih belum siap menerima sistem tersebut. Mereka masih membutuhkan adanya jalur lain di luar online," katanya.
Jalur bina lingkungan, kata dia, didasarkan pada jarak tempat tinggal calon siswa menuju sekolah. Sebab kehadiran sekolah negeri belum merata jumlahnya di 12 kecamatan yang ada di Kota Bekasi.
"Masa pemerintah membiarkan anak usia sekolah tidak sekolah karena jarak jauh yang harus ditempuh dari rumah. Apalagi jika mereka masih dalam usia anak wajib belajar sembilan tahun. Mereka itu yang kami fasilitasi melalui jalur bina lingkungan," kata Rahmat.
Dirinya mengaku telah menginstruksikan penilaian calon siswa dari jalur ini benar-benar diperhatikan agar tidak membeludak hingga berujung polemik seperti yang selalu terjadi pada dua tahun terakhir.
"Siswa yang bertempat tinggal paling dekat ke sekolah, mendapat prioritas utama. Jarak maksimalnya berada dalam kelurahan yang sama. Jika aturan ini diterapkan dengan ketat, kelebihan siswa seperti tahun lalu bisa diminimalisir. Kalau sebatas lebih beberapa orang, selama masih mampu ditanggung APBD, tidak mengapa," katanya.
Meskipun belum dapat menghapus jalur bina lingkungan tahun ini, Rahmat berjanji secara bertahap kuota jalur online akan diperbesar hingga akhirnya menjadi 100 persen.
Untuk tahun ini, kuota jalur online sebesar 70 persen, sedangkan sisanya untuk bina lingkungan, bina prestasi, dan siswa asal luar daerah. Pendaftaran untuk seluruh jalur tersebut dibuka serentak Senin (2/7) selama sepekan.  Ant

Tidak ada komentar:

Posting Komentar