Laman

HARTATI DIDUGA MENYUAP UNTUK JEGAL BISNIS ANAK AYIN *** DUA ANAK BUAH HARTATI MURDAYA TERANCAM LIMA TAHUN PENJARA *** ATURAN RSBI HARUS LEBIH RASIONAL DAN REALISTIS *** WASPADA, BANYAK JAMU DICAMPUR BAHAN KIMIA OBAT! *** BNPT: 86 % MAHASISWA DI 5 UNIVERSITAS TENAR DI JAWA TOLAK PANCASILA *** BNPB ALOKASIKAN RP80 MILIAR UNTUK PENANGGULANGAN KEKERINGAN ***

Jumat, 06 Juli 2012

Lihat Ibu Bunuh Diri, Bocah 6 Tahun Depresi


BOGOR, ReALITA Online — Adegan mengerikan ini terlampau dahsyat mengguncang jiwa bocah 6 tahun bernama Muchtar Kresna: saat ibunya Malkiah melompat dari jembatan Pulo Empang, Bogor dengan membawa serta adiknya, Salman yang baru berusia 3 tahun. Aksi bunuh diri itu dilakukan Rabu 4 Juli 2012 lalu. 
Muchtar Krisna alias Trisna ditemukan warga ketika berniat ikut melompat ke Sungai Cisade, untuk menyusul ibu dan adiknya. Ia lalu diantar warga ke rumah kakeknya di Kampung Baru Exsodan RT 15/5, Desa Curug Goon, Kecamatan Padarincang, Kabupaten Serang, Banten, dalam kondisi depresi.
Dengan berbagai pertimbangan, hari ini, Trisna akhirnya diserahkan ke pemerintah, dalam hal ini Kementerian Sosial untuk mendapatkan rehabilitasi mental di Bambu Apus, Jakarta.
Sebelum berangkat ke ibukota, Trisna bersama kakeknya, Makri mengunjungi makam ibu dan adiknya di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Kelurahan Paledang. Di depan gundukan tanah kubur yang masih memerah, keduanya nampak terharu, air mata bercucuran.
Zainal Aksanudin dari Tim Reaksi Cepat Rehabilitasi Sosial, Kemensos RI mengatakan, bocah Trisna masih mengalami depresi. Ia bahkan sempat menolak meninggalkan lokasi tempat ibunya menjemput maut. "Kami akan merawat anak ini di tempat rehabilitasi," kata dia.
Sementara itu, Kapolsek Bogor Tengah, Ajun Komisaris Polisi, Victor Gatot, mengungkapkan, pihaknya sudah merawat ibu dan adiknya yang telah sudah meninggal hingga menguburkannya. Polisi juga sudah berusaha menyerahkan pada keluarganya di kampung. Namun, karena situasi keluarganya tak memungkinkan, ia lebih baik diserahkan pada dinas terkait.
Peristiwa bunuh diri ibu dan anak itu juga menjadi pukulan bagi Makri, ayah korban. Ia mengaku tak tahu Malkiah pergi ke Bogor bersama dua putranya."Sehari-hari, korban bersama kedua anaknya minta-minta (mengemis)," jelasnya.
Hari Minggu sebelum kejadian, korban mendapat uang dari mertuanya sebesar Rp50.000. Uang itulah yang digunakan untuk naik bus ke Bogor. "Kami mengetahui dia meninggal dunia di Bogor dari media massa," kata dia.
Ibu Ajak Dua Anaknya Lompat dari Jembatan
Diperkirakan karena kesulitan ekonomi setelah ditinggal suaminya, Malkiah bersama kedua anaknya berusaha mengakhiri hidupnya dengan melompat dari Jembatan Pulo Empang, Bogor Tengah, Kota Bogor, Rabu, 4 Juli 2012.
Akibat aksi lompat dari jembatan setinggi 10 meter ini, Malkiah, wanita asal Serang Banten, meninggal dunia bersama anak keduanya yang bernama Salman. Sementara anak pertamanya yang bernama Trisna berhasil diselamatkan warga.
Menurut Tisna, mereka bersama ibunya sudah berada di Bogor sejak kemarin. Sejak ayahnya meninggal, mereka memang sering pindah-pindah tempat tinggal.
"Bapak sudah meninggal, ibu mengajak pergi ke Bogor. Tapi tidak tahu kemana tujuannya," kata Trisna seperti diterangkan warga bernama Suryana yang sekaligus saksi mata kejadian ini.
Menurutnya, saat berada di Jembatan Pulo, sang ibu meminta  adik dan dirinya lompat dari jembatan. "Ibu dan adik sudah duluan lompat. Saya mau lompat tapi ditahan bapak-bapak," katanya.
Suryana menambahkan, dia  mendapat laporan dari anaknya yang melihat ada seorang ibu dan dua anaknya berada di jembatan dan gerak-geriknya mencurigakan.
"Saya cegah anak yang belum lompat tadi.  Sementara ibu dan anak yang paling kecil sudah tidak bisa saya tolong,"  katanya.
Trisna kemudian dibawa oleh Suryana ke  ke rumahnya. Kejadian ini kemudian di laporkan ke Polsek Bogor Tengah. Jasad Malkiah dan Salman langsung dievakuasi petugas dan dikirim ke Rumah Sakit PMI Bogor. VIVAnews

Tidak ada komentar:

Posting Komentar