BOGOR, ReALITA Online — Adegan mengerikan ini terlampau
dahsyat mengguncang jiwa bocah 6 tahun bernama Muchtar Kresna: saat ibunya
Malkiah melompat dari jembatan Pulo Empang, Bogor dengan membawa serta adiknya,
Salman yang baru berusia 3 tahun. Aksi bunuh diri itu dilakukan Rabu 4 Juli
2012 lalu.
Muchtar
Krisna alias Trisna ditemukan warga ketika berniat ikut melompat ke Sungai
Cisade, untuk menyusul ibu dan adiknya. Ia lalu diantar warga ke rumah kakeknya
di Kampung Baru Exsodan RT 15/5, Desa Curug Goon, Kecamatan Padarincang,
Kabupaten Serang, Banten, dalam kondisi depresi.
Dengan
berbagai pertimbangan, hari ini, Trisna akhirnya diserahkan ke pemerintah,
dalam hal ini Kementerian Sosial untuk mendapatkan rehabilitasi mental di Bambu
Apus, Jakarta.
Sebelum
berangkat ke ibukota, Trisna bersama kakeknya, Makri mengunjungi makam ibu dan
adiknya di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Kelurahan Paledang. Di depan gundukan
tanah kubur yang masih memerah, keduanya nampak terharu, air mata bercucuran.
Zainal
Aksanudin dari Tim Reaksi Cepat Rehabilitasi Sosial, Kemensos RI mengatakan,
bocah Trisna masih mengalami depresi. Ia bahkan sempat menolak meninggalkan
lokasi tempat ibunya menjemput maut. "Kami akan merawat anak ini di tempat
rehabilitasi," kata dia.
Sementara
itu, Kapolsek Bogor Tengah, Ajun Komisaris Polisi, Victor Gatot, mengungkapkan,
pihaknya sudah merawat ibu dan adiknya yang telah sudah meninggal hingga
menguburkannya. Polisi juga sudah berusaha menyerahkan pada keluarganya di
kampung. Namun, karena situasi keluarganya tak memungkinkan, ia lebih baik
diserahkan pada dinas terkait.
Peristiwa
bunuh diri ibu dan anak itu juga menjadi pukulan bagi Makri, ayah korban. Ia
mengaku tak tahu Malkiah pergi ke Bogor bersama dua putranya."Sehari-hari,
korban bersama kedua anaknya minta-minta (mengemis)," jelasnya.
Hari
Minggu sebelum kejadian, korban mendapat uang dari mertuanya sebesar Rp50.000.
Uang itulah yang digunakan untuk naik bus ke Bogor. "Kami mengetahui dia
meninggal dunia di Bogor dari media massa," kata dia.
Ibu Ajak Dua
Anaknya Lompat dari Jembatan
Diperkirakan
karena kesulitan ekonomi setelah ditinggal suaminya, Malkiah bersama kedua
anaknya berusaha mengakhiri hidupnya dengan melompat dari Jembatan Pulo Empang,
Bogor Tengah, Kota Bogor, Rabu, 4 Juli 2012.
Akibat
aksi lompat dari jembatan setinggi 10 meter ini, Malkiah, wanita asal Serang
Banten, meninggal dunia bersama anak keduanya yang bernama Salman. Sementara
anak pertamanya yang bernama Trisna berhasil diselamatkan warga.
Menurut
Tisna, mereka bersama ibunya sudah berada di Bogor sejak kemarin. Sejak ayahnya
meninggal, mereka memang sering pindah-pindah tempat tinggal.
"Bapak
sudah meninggal, ibu mengajak pergi ke Bogor. Tapi tidak tahu kemana
tujuannya," kata Trisna seperti diterangkan warga bernama Suryana yang
sekaligus saksi mata kejadian ini.
Menurutnya,
saat berada di Jembatan Pulo, sang ibu meminta adik dan dirinya lompat
dari jembatan. "Ibu dan adik sudah duluan lompat. Saya mau lompat tapi
ditahan bapak-bapak," katanya.
Suryana
menambahkan, dia mendapat laporan dari anaknya yang melihat ada seorang
ibu dan dua anaknya berada di jembatan dan gerak-geriknya mencurigakan.
"Saya
cegah anak yang belum lompat tadi. Sementara ibu dan anak yang paling
kecil sudah tidak bisa saya tolong," katanya.
Trisna
kemudian dibawa oleh Suryana ke ke rumahnya. Kejadian ini kemudian di
laporkan ke Polsek Bogor Tengah. Jasad Malkiah dan Salman langsung dievakuasi
petugas dan dikirim ke Rumah Sakit PMI Bogor. VIVAnews
Tidak ada komentar:
Posting Komentar