JAKARTA, ReALITA Online — Direktorat Jenderal
Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan (P2PL) Kementerian Kesehatan
memastikan kematian anak perempuan warga Kabupaten Karawang, Jawa Barat, KK (8)
adalah karena terserang penyakit flu burung (H5N1).
Dirjen
P2PL Tjandra Yoga Aditama di Jakarta, Kamis (5/7/2012), menyatakan kasus baru
H5N1 itu telah dikonfirmasi oleh Pusat Biomedis dan Teknologi Dasar Kesehatan,
Balitbangkes, Kementerian Kesehatan.
Secara
kronologis, Tjandra memaparkan kasus KK sejak 18 Juni 2012 mulai mengalami demam.
Lalu, pada 19 Juni KK pergi berlibur ke Singapura dan keesokan harinya berobat
di dokter dan didiagnosa radang tenggorokan.
Pada
24 Juni, KK kembali ke Jakarta dalam kondisi tidak sehat, sehingga pada 25 Juni
2012 berobat ke Rumah Sakit B di Kabupaten Karawang dengan keluhan panas lebih
dari satu minggu, muntah, batuk, dan tidak nafsu makan. Dari RS itu, KK
didiagnosa febris dan penurunan kesadaran dan hasil foto toraks ada
Bronchopneumonia Duplex.
Pada
26 Juni KK meminta pulang paksa dari rumah sakit, lalu berobat ke RS S di
Jakarta Barat. Namun keadaannya semakin memburuk sehingga dipasang ventilator
dan masuk intensive care unit (ICU).
Dua
hari kemudian, pada 28 Juni, KK dirujuk ke RSP dengan diagnosa suspect flu
burung dan pada 29 Juni hasil pemeriksaan sampel oleh Litbangkes (BTDK) Positif
H5N1. "Kondisi kasus semakin memburuk dan akhirnya meninggal dunia pada 3
Juli 2012 pukul 22.45 WIB," kata Tjandra.
Dinas
Kesehatan setempat kemudian melakukan penyelidikan epidemiologi ke rumah kasus,
lingkungan sekitar, pasar dan RS tempat kasus dirawat sebelum dirujuk ke RS
rujukan FB (RSP).
"Didapatkan
kemungkinan faktor risiko yaitu kontak dengan unggas karena pada 12 Juni, yang
bersangkutan pergi ke pasar bersama ayah dan kakaknya, membeli 5 ekor ayam hidup
dan ikut memilih ayam untuk dipotong di tempat pemotongan unggas. KK juga turut
memegang ayam yang sudah dipotong tersebut," papar Tjandra.
Dengan kejadian itu, jumlah
kumulatif flu burung di Indonesia sejak 2005 hingga hari ini adalah 190 kasus
dengan 158 kematian. Esi,Ant

Tidak ada komentar:
Posting Komentar