![]() |
| kondisi perut Setia Asih dab rumahnya |
KARAWANG,
ReALITA Online — Setia Asih binti
Amsar 20 tahun menderita penyakit perutnya membesar mirip orang hamil. Perempuan
yang masih gadis ini hampir 3 tahun dibelenggu penyakit yang belum diketahui
itu, pihak keluarganya tidak mampu mengobatinya ke rumah sakit karena
terbentur biaya.
PUTRI Amsar warga
Kampung Ciparuk Rt.04, Rw.02, Desa Mulyasejati, Kecamatan Ciampel, Kabupaten
Karawang, Jawa Barat ini, hampir 3 tahun terbelenggu penyakit yang belum
diketahui jenis penyakit apa yang membuat perutnya membesar mirip wanita hamil.
Sebelum didera
penyakit Setia Asih sehari-harinya bekerja di PT Quty Karunia, sebuah perusahaan
industri di Purwakarta. Suatu hari sepulang kerja, dia jatuh di jalan tak jauh
dari rumahnya. Dikarenakan tidak ada luka serius, tapi hanya merasakan sakit
pinggang dan bokong bagian belakang. Akhirnya pihak keluarga membawa dia ke
Graha Medis Kosambi di Kecamatan Klari, Karawang.
Setia Asih pun
kembali bekerja seperti biasa. Akan tetapi, dari hari ke hari hingga bulan, rasa
sakit di perut mulai terasa, lalu bengkak dan keras hingga semakin membesar.
Bermodalkan
kartu Jamsostek, Setia berobat ke Graha Medis Kosambi, namun perawatan yang didapat diperiksa tanpa obat.
Menurut Setia, pihak para medis di klinik tersebut menyarankan rujuk ke RSUD.
Dia membenarkan
bahwa pihak perusahaan menyarankan agar rujukan ke rumah sakit dr Hasan Sadikin
Bandung. Sedangkan biaya perawatan pihak perusahaan hanya menyanggupi 50 persen.
Dikarenakan orangtua
Setia tidak mempunyai biaya, akhirnya rujukan ke rumah sakit dr Hasan Sadikin
Bandung batal. “Dari mana saya mendapatkan uang besar untuk pengobatan anak
saya. Penghasilan saya hanya buruh tani, keluarga saya termasuk tidak mampu,” ungkap
Amsar.
Karena ingin
mencari biaya, akhirnya Setia pun memilih mengundurkan diri dari PT. Quty Karunia. Ia berobat ke RSUD
Karawang dengan menggunakan kartu Jamkesmas. Namun kenyataan, pelayanan kesehatan
maksimal tidak pernah didapat selain dari sekadar impusan.
Menurut Amsar,
untuk penanganan lebih lanjut Setia harus menjalani operasi, bahkan pihak para
medis di rumah sakit milik pemerintah daerah Kabupaten Karawang itu tahu.
Selain itu, pihak RSUD juga mengatakan keterbatasan peralatan medis yang
dimiliki. Karena itu, menganjurkan pihak keluarga supaya membawa Setia Asih berobat
ke Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) Jakarta dengan menggunakan Surat
Keterangan Tanda Miskin (SKTM) dan Jamkesmas.
Namun, setibanya
di RSCM tanpa pengawalan dari pihak RSUD Karawang, kata Amsar lebih lanjut,
Setia tidak mendapatkan pelayanan medis seperti diharapkan. Pihak RSCM berdalih
dokter sedang keluar kota hari itu.
Demi kesembuhan
putrinya itu, Amsar pun terpaksa menginap di sebuah masjid di RSCM bersama
Setia menunggu sampai dokter ahli penyakit dalam datang. Akan tetapi, meskipun sudah
ditunggu berhari-hari, ternyata sang dokter tak kunjung datang jua. Akhirnya
Amsar bersama istri dan Setia dengan perut bengkak, terpaksa pulang ke
kampungnya di Desa Mulyasejati.
Kini Amsar dan
istrinya pasrah sudah kondisi Setia Asih hingga kini perut wanita malang ini
kian membengkak. Harapan mereka tiada lagi, selain kepedulian Bupati Kabupaten
Karawang, Drs H Ade Swara M Hum.
Dia mengatakan,
empat bulan lalu Puskesmas Keliling dari Kecamatan Ciampel sudah pernah datang untuk
memeriksa penyakit Setia Asih. Bahkan sampai mendokumentasikannya dengan alasan
akan diajukan. Namun, sampai berita ini diturunkan, hasil pemeriksaan Puskesmas
Keliling realisasinya tidak pernah ada.
Amsar pun sangat berharap kepedulian para relawan yang
berdompet tebal kiranya hatinya terketuk, agar penyakit Setia Asih dapat
teratasi. Akhmad Unyil

Tidak ada komentar:
Posting Komentar