Laman

HARTATI DIDUGA MENYUAP UNTUK JEGAL BISNIS ANAK AYIN *** DUA ANAK BUAH HARTATI MURDAYA TERANCAM LIMA TAHUN PENJARA *** ATURAN RSBI HARUS LEBIH RASIONAL DAN REALISTIS *** WASPADA, BANYAK JAMU DICAMPUR BAHAN KIMIA OBAT! *** BNPT: 86 % MAHASISWA DI 5 UNIVERSITAS TENAR DI JAWA TOLAK PANCASILA *** BNPB ALOKASIKAN RP80 MILIAR UNTUK PENANGGULANGAN KEKERINGAN ***

Minggu, 01 Juli 2012

Petani Karawang Kini Kesulitan Air


sawah kekeringan
KARAWANG, ReALITA Online — Para petani di sejumlah daerah di pesisir utara Kabupaten Karawang, Jawa Barat, khawatir mengalami gagal tanam. Sebab air dari irigasi ke daerah tersebut berkurang sejak sekitar sebulan terakhir.
"Saat ini debit air ke wilayah Batujaya dan Pakisjaya sangat kecil. Jadi petani khawatir mengalami gagal tanam," kata Ketua Serikat Petani Karawang (Sepetak), Deden Sofyan di Karawang, Sabtu (30/6/2012).
Para petani di sejumlah daerah sekitar pesisir utara Karawang, seperti di Kecamatan Rengasdengklok, Batujaya, Jayakerta, Pakisjaya, dan lain-lain sudah mulai memasuki masa tanam.
Karena itu, perlu dilakukan pengolahan tanah. Namun, para petani kini kesulitan air dari irigasi, sehingga khawatir akan terjadi gagal tanam.
Diperkirakan, areal sawah yang dilanda kekeringan mencapai sekitar 1.000 hektare. "Istilahnya, saat ini para petani di pesisir utara Karawang kebingungan, ragu-ragu untuk menanam padi. Kalau dipaksakan, air irigasi surut sehingga khawatir gagal tanam. Sedangkan kalau tidak menanam, sudah ada bibit. Jadi para petani di pesisir utara Karawang memang sangat kebingungan," kata Deden.
Ia mengaku sudah menyampaikan kondisi yang dialami para petani di sejumlah daerah sekitar pesisir utara Karawang ke Badan Pelaksana Penyuluhan Pertanian Perikanan dan Kehutanan (BP4K) Karawang beberapa waktu lalu. Tetapi hingga kini, para petani di wilayah pesisir utara Karawang masih kesulitan air.
"Umumnya, areal sawah yang kini dilanda kekeringan ialah areal persawahan di golongan air lima," kata Deden. ANT

Tidak ada komentar:

Posting Komentar