![]() |
| Bendungan Barugbug |
KARAWANG, ReALITA Online — Permukaan air di Bendungan
Barugbug yang terletak di Kecamatan Jatisari, Kabupaten Karawang,Jawa Barat,
terus menyusut. Akibatnya ribuan hektare sawah di wilayah Kabupaten Subang dan
Karawang teracam tidak terairi.
"Dalam
kondisi normal tinggi muka air (TMA) bendungan ini mencapai 4,5 meter hingga 5
meter. Namun saat ini tinggi muka airnya kurang dari 3 meter," ujar
petugas pengamat Bendungan Barugbug, Endang, ketika ditemui di Pos Pengamatan,
Kamis (5/7/2012).
Akibat
hal itu, lanjut Endang, air dari dalam bendungan tidak bisa mengalir deras ke
dua saluran irigasi yang mengarah ke wilayah Karawang dan Subang. Padahal,
seluas 2. 889 hektare sawah di dua wilayah tersebut sangat bergantung pada
suplai air dari Bendungan Barugbug.
Dikatakan
Endang, Bendungan Barugbug berfungsi menahan aliran sungai Cilamaya dan
Ciherang. Setelah air terkumpul disalurkan lagi ke dua saluran irigasi sekunder.
"Pada
bendungan ini tidak ada rumah pompa. Karena itu jika volume airnya sedikit, air
bendungan tidak mungkin mengalir ke jaringan irigasi," ujar Edang.
Dikatakan,
satu-satunya solusi agar air bisa lancar mengalir adalah terjadi hujan di
bagian hulu sungai.
"Banyak
kepala desa dan petani yang meminta air dialirkan maksimal ke daerahnya. Tapi
setelah melihat kondisi bendungan yang menyusut seperti ini, mereka tidak bisa
berbuat apa-apa," ujar Endang.
Di
tempat terpisah Kepala Dinas Pertanian Kehutanan Perkebunan dan Peternakan
(Distanhutbunak) Ir Nachrowi M Nur didampingi Kepala Bidang Tanaman Pangan,
Nanang Sumpena mengatakan, akibat menyusutnya volume air Bendungan Barugbug ada
sekira 700 hektare sawah di wilayah Karawang terancam kekeringan.Padahal usia
tanaman padi pada areal sawah yang teracam itu telah mencapai 30 hingga 65
hari.
Nachrowi
menyebutkan, sawah yang terancam kekeringan 143 ha di Desa Jatisari,
Balonggandu 219 Ha, Cirejag 200 Ha, Cikalongsari 327 Ha, Citudam 315 Ha, dan
Desa Barugbug sendiri 112 Ha.
"Khusus
untuk Desa Jaatisari, Barugbug dan Citudam untuk sementara masalahnya sudah
teratasi. kami telah mengirim mesin pompa air 8 inchi, sehingga air irigasi
bisa disedot untuk dialirkan ke petakan-petakan sawah," UJAR Nachrowi.Esi,Sumber:
PRLM.

Tidak ada komentar:
Posting Komentar