Laman

HARTATI DIDUGA MENYUAP UNTUK JEGAL BISNIS ANAK AYIN *** DUA ANAK BUAH HARTATI MURDAYA TERANCAM LIMA TAHUN PENJARA *** ATURAN RSBI HARUS LEBIH RASIONAL DAN REALISTIS *** WASPADA, BANYAK JAMU DICAMPUR BAHAN KIMIA OBAT! *** BNPT: 86 % MAHASISWA DI 5 UNIVERSITAS TENAR DI JAWA TOLAK PANCASILA *** BNPB ALOKASIKAN RP80 MILIAR UNTUK PENANGGULANGAN KEKERINGAN ***

Sabtu, 21 Juli 2012

Zat Berbahaya Ditemukan dalam Makanan Ramadan


KARAWANG, ReALITA Online — Dinas Kesehatan Kabupaten Karawang, Jawa Barat, mengintensifkan pengujian sampel makanan yang beredar di pasaran menyusul penemuan sejumlah makanan mengandung zat berbahaya.
"Kami akan intensifkan pengambilan uji sampel makanan, termasuk uji sampel daging sapi dan daging ayam karena tidak menutup kemungkinan beredar pula daging sapi gelonggongan dan daging ayam mati kemarin," kata Kepala Seksi Pengawasan Makanan Minuman dan Sediaan Farmasi Dinas Kesehatan Karawang M Alwi di Karawang,
Sabtu (21/7).
Alwi memaparkan, pada uji laboratorium yang dilakukan beberapa hari lalu, Dinas Kesehatan Karawang menemukan sejumlah makanan yang biasa dikonsumsi masyarakat saat Ramadhan mengandung zat berbahaya, seperti formalin, rodamin, boraks, dan pewarna tekstil.
Sejumlah makanan yang mengandung zat berbahaya dan biasa dikonsumsi masyarakat saat Ramadhan itu ialah makanan jenis cincau, agar-agar, tahu putih, mi basah, bakso, dan daging giling.
Seluruh makanan yang diuji melalui laboratorium dan ternyata mengandung berbagai jenis zat berbahaya itu merupakan makanan yang sampelnya diambil dari beberapa pasar tradisional sekitar Karawang.
Lantaran itulah, Alwi menandaskan, pihaknya bersama Dinas Perindustrian Perdagangan Pertambangan dan Energi (Disperindagtamben) setempat berencana memantau pasokan sejumlah kebutuhan pokok pada malam hari hingga dini hari di pasar-pasar tradisional sekitar Karawang.
Kegiatan pantauan pasokan sejumlah kebutuhan pokok nantinya akan dibarengi dengan pengambilan sampel makanan oleh petugas Dinas Kesehatan Karawang, termasuk juga mengambil daging sapi dan ayam, untuk selanjutnya di uji laboratorium.
Dia menilai, pengambilan sampel berbagai jenis makanan, daging sapi dan daging ayam itu perlu dilakukan di pasar-pasar tradisional saat malam hari hingga dinihari, karena indikasinya, banyak pedagang nakal menjajakan barang dagangannya pada malam hari hingga dinihari.
Dinas Kesehatan, kata dia, merupakan bagian dari tim gabungan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Karawang bersama Disperindagtamben, Dinas Pertanian Perkebunan Kehutanan dan Peternakan, dan organisasi perangkat daerah terkait lainnya di lingkungan Pemkab Karawang.
"Kami sudah termasuk tim gabungan, jadi di manapun Pemkab Karawang memantau sembako, kami akan barengi dengan pengambilan uji sampel," katanya. beritasatu

Tidak ada komentar:

Posting Komentar