Laman

HARTATI DIDUGA MENYUAP UNTUK JEGAL BISNIS ANAK AYIN *** DUA ANAK BUAH HARTATI MURDAYA TERANCAM LIMA TAHUN PENJARA *** ATURAN RSBI HARUS LEBIH RASIONAL DAN REALISTIS *** WASPADA, BANYAK JAMU DICAMPUR BAHAN KIMIA OBAT! *** BNPT: 86 % MAHASISWA DI 5 UNIVERSITAS TENAR DI JAWA TOLAK PANCASILA *** BNPB ALOKASIKAN RP80 MILIAR UNTUK PENANGGULANGAN KEKERINGAN ***

Jumat, 03 Agustus 2012

Taufiq Kiemas: Foke Harus Jelaskan Pernyataan SARA Rhoma Irama


Taufik Kiemas
JAKARTA, ReALITA Online — Ketua MPR, Taufiq Kiemas, turut menyoroti statemen SARA dari salah satu tokoh masyarakat yang diketahui menjadi bagian timses cagub Fauzi Bowo (Foke). Dia meminta Foke menjelaskan ke publik statemen SARA itu bukan bagian dari kampanye timnya.
"(Statement SARA Rhoma) itu tanggung jawabnya sendiri. Mesti diterangkan oleh Fauzi, yang ini saya tidak tolerir. Ada Rhoma Irama segala macam saya tidak ikut," kata Taufiq kepada wartawan usai buka bersama di kediamannya Jalan Widya Candra, Jakarta, Kamis (2/8/2012).
Menurut Taufiq, tidak layak bagi cagub DKI memainkan isu SARA. Dia meminta kedua cagub untuk tidak memainkan isu SARA. "Masa SARA dimainin, itu kan pasti pelanggaran," ujarnya.
Informasi yang didapatkan sebelumnya, Panwaslu memiliki video rekaman yang menunjukkan seorang publik figur melontarkan isu SARA di hadapan khalayak. Pelaku SARA disinyalir berinisal RI atau Rhoma Irama yang juga pendukung salah satu cagub.
Isu SARA merebak luas sejak keluarnya hasil penghitungan pilgub DKI Jakarta yang meloloskan dua pasangan calon yaitu Jokowi-Ahok dan Foke-Nara. Bahkan Panwaslu DKI Jakarta memiliki bukti rekaman terkait isu SARA dalam pilgub DKI Jakarta. Pihak Panwaslu berencana memanggil terduga pelaku SARA pada Jumat (3/8) besok, untuk dimintai klarifikasi.
Jaringan Pemantau Pemilih untuk Rakyat (JPPR) sebelumnya menyebut setidaknya menemukan 10 isu SARA yang menyerang pasangan Foke dan Jokowi. Koordinator Nasional JPPR Yus Fitriadi, menyatakan pihaknya sudah melihat potensi SARA ini sejak awal, sebelum putaran kedua pilgub dimulai.
"Kita tidak tahu yang melakukan kandidat yang mana, tetapi kami akan antisipasi isu SARA ini memasuki putaran kedua pilgub DKI," ucap Yus. detik

Tidak ada komentar:

Posting Komentar