Laman

HARTATI DIDUGA MENYUAP UNTUK JEGAL BISNIS ANAK AYIN *** DUA ANAK BUAH HARTATI MURDAYA TERANCAM LIMA TAHUN PENJARA *** ATURAN RSBI HARUS LEBIH RASIONAL DAN REALISTIS *** WASPADA, BANYAK JAMU DICAMPUR BAHAN KIMIA OBAT! *** BNPT: 86 % MAHASISWA DI 5 UNIVERSITAS TENAR DI JAWA TOLAK PANCASILA *** BNPB ALOKASIKAN RP80 MILIAR UNTUK PENANGGULANGAN KEKERINGAN ***

Jumat, 03 Agustus 2012

2.900 Sarjana Pendidikan Akan ke Daerah


SEMARANG, ReALITA Online — Berbeda dengan Uji Kompetensi Guru (UKG) online yang dikabarkan macet di sejumlah tempat, ujian online seleksi Sarjana Mendidik di daerah Terdepan, Terluar, Tertinggal (SM-3T) justru berjalan lancar. Setidaknya kondisi tersebut seperti yang berlangsung di Universitas Negeri Semarang (Unnes), Jawa Tengah, Jumat (3/8/2012).
Menurut Kepala UPT Pusat Humas Unnes Sucipto Hadi Purnomo, ujian dalam jaringan yang diikuti 3.848 peserta itu berlangsung serentak di 17 kota di Indonesia sejak Rabu (1/8/2012) dan akan berakhir, besok, Sabtu (4/8/2012).
"Ujian yang dikoordinasi oleh tim teknologi informasi Unnes dilakukan untuk menjaring calon guru yang akan mengajar di berbagai pelosok di negeri ini," papar Sucipto.
Ia menyebutkan, ada sebanyak 2.900 sarjana pendidikan yang akan diberangkatkan kembali ke daerah yang lazim disebut 3T, pada akhir Oktober tahun ini. Mereka akan menggantikan 2.500 sarjana yang telah mengabdi sejak November tahun lalu. Seusai mengabdi, mereka akan mengikuti Pendidikan Profesi Guru (PPG) dengan beasiswa penuh dari pemerintah.
"Untuk ujian online, berdasarkan miling list yang dikembangkan panitia, hingga ujian hari ketiga berakhir tidak ada kendali berarti yang membuat kegiatan itu tersendat, apalagi terhenti. Sejumlah peserta mengaku enjoy-enjoy saja mengisikan data diri dan mengeklik jawaban. Lebih efisien, baik waktu maupun biaya," kata Sucipto.
Kelancaran itu tak lepas dari kesiapan, baik di Unnes sebagai sentralnya maupun universitas-universitas penyelenggara. Beberapa hari menjelang ujian sudah dilakukan beberapa kali uji coba. Faktor lainnya, para peserta yang notabene fresh graduate itu relatif melek teknologi sehingga tidak gagap lagi ketika menempuh ujian dalam jaringan ini.
Sekalipun demikian, panitia pengawas siap memberikan pendampingan jika peserta mengalami kesulitan. Namun sepanjang ujian berlangsung di Unnes, tak ada satu pun peserta yang memerlukan pendampingan.  kompas

Tidak ada komentar:

Posting Komentar