KARAWANG, ReALITA Online — Pada
13 Agutsus 2012 atau bulan Ramadan, Idam,
Incin, dan Dawan warga Desa Kedungjaya, Kecamatan Cibuaya, Kabupaten Karawang, Jawa
Barat, memergoki Karmah istri Komar Seorang Dusun Krajan Rt.02, Rw.01 pada malam
hari pukul 21.00 WIB memasukkan Karnah ke dalam rumah. Kecurigaan ketiga lelaki
ini bisa dimaklum karena Komar meraka ketahui sedang mengobor ikan di tambak
udang dan bandeng.
Menurut penuturan Dawan, mereka mencoba mengendap
untuk mengintip apa yang terjadi di dalam sebuah kamar rumah milik Komar. Di
dalam rumah galam rumah, tiba-tiba gelap tapi mereka
mendengar suara krek, krek.. huh.. huh….
Mereka pun curiga bahwa Karna dan Karmah melakukan hubungan badan. Kemudian di
antara ketiga orang tersebut, ada yang
menemui Wakil Asmuni yang tinggal sekitar 100 meter dari rumah Komar untuk
memberitahukan ada lelaki di dalam rumah Komar.
Wakil
bergegas ke rumah tersebut, lalu menggedor pintu sampai 7 kali. Tak lama
kemudian Karmah membuka pintu, tapi hanya mengenakan sarung dan kutang sembari
mengatakan: “Tidak ada siapa-siapa di dalam rumah.”
Akan
tetapi, kata Asmuni, pihaknya tidak
terperdaya begitu saja. Dia pun pamit untuk masuk ke dalam rumah setelah lampu
dinyalakan sambil memeriksa ruangan. Lelaki yang diduga tukang nidurin istri
orang itu tak ditemukan memang. Namun, Dawan nyeletuk: “Pak Wakil coba dilihat
ke para pasti nyumput di para.”
Eh…tiba-tiba
sosok pria tanpa baju hanya mengenakan celana panjang turun dari atas para.
Menurut Wakil, ia langsung memegang tangan Karna dan menenteng ke luar dari rumah.
Tetapi Karna berucap: “Pa wakil saya jangan dibawa ke luar, kita selesaikan di
sini saja.” Asmuni pun menurutinya.
Akan
tetapi suara gaduh Kaimo putra Karmah pingsan, lalu Wakil keluar dari dalam
rumah dan meninggalkan Karna. Menurut Wakil, Kaimo pingsan karena ia sempat
mangaku dirinya ada dalam rumah, jadi tidak benar ibunya memasukkan lelaki
lain. “Katanya nggak ada siapa-siapa ternyata ada laki-laki,” gerutu siswa
salah satu SMK di Karawang ini dan brug tergeletak ke tanah.
Wakil
Asmuni kembali ke dalam rumah untuk meminta pertanggungjawaban Karna atas
perilakunya membajak sawah milik orang ketika yang empunya sedang tidak berada
di rumah.
Karna raib seketika, sementara Komar
yang sedang dijemput di empang tidak sempat
bertemu Karna.
Wakil Asmuni pun melaporkan peristiwa
tersebut kepada Kepala Dusun Salam untuk ditindak lanjuti. Kadus Salam menemui
Karna di rumahnya setelah dua minggu raib, akhirnya meminta surat pernyataan
untuk tidak mengulangi perbuatannya.
Dawan
yang juga warga Rt.02, Rw.01, tidak menerima perilaku Karna dan Karmah yang
bukan suami istri sampai melakukan perjinahan apalagi pada bulan Ramadhan. Ia
pun melaporkan perisitiwa yang mencemarkan linkungan itu kepada Ketua Karang
Taruna Desa Kedungjaya, Kaswan alias Awang.
“Apabila
aparatur Desa Kedungjaya tidak menegakan sanksi apapun terhadap Karna, jangan
kaget kalau Karang Taruna bertindak kekerasan terhadap Karna dan Karmah bila
kami temukan berduaan. Sebenarnya kasus selingkuh ini sudah lama kami ketahui,
tapi karena belum ada bukti-bukti dan tertangkap basah, kami tidak bisa
bertindak. Kami akan mengesampingkan hukum apalagi Komar menyatakan tidak menuntut
atas perilaku Karmah istrinya dan Karna. Sudah jelas perilaku kedua orang
biadab itu memberi contoh tidak baik terhadap warga Desa Kedungjaya,” tegas
Awang kepada Wakil Asmuni dan Kadus Salam.
esi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar