CIREBON, ReALITA Online — Gudang Bulog Sub Divre Cirebon mengirim 30.000 ton berasnya ke beberapa daerah lain di Jawa Barat karena stoknya melebihi target yaitu 90.000 ton.
"Kami sudah menyerap sekitar 91.000 ton beras sesuai target pemenuhan beras di Cirebon, dan kami punya kelebihan stok sebanyak 30.000 ton disebar ke daerah minus beras seperti Bandung dan Cianjur," kata Kabulog Cirebon Rusdiyanto, Selasa (20/7).
Menurut Rusdiyanto, kebutuhan beras di
"Dengan stok sebanyak 91.000 ton, persediaan beras kita masih cukup untuk 17 bulan mendatang," katanya.
Dikatakan Rusdiyanto,
"Kebutuhan beras Jabar adalah 400.000 ton, namun saat ini baru terpenuhi 370.000 ton beras yang terserap Bulog Jabar dan 91.000 ton diantaranya dikirim dari Cirebon," kata Kabulog.
Mengenai keadaan harga beras yang mulai merangkak naik di
"Sesuai aturan, operasi pasar baru dapat dilaksanakan jika kenaikan harganya sudah mencapai 15 persen dari harga awal selama satu bulan. Tapi sekarang kenaikan baru menccapai 3,4 persen, sehingga tidak mungkin untuk dilakukan operasi pasar," katanya.
Sedangkan mengenai adanya laporan kualitas beras untuk masyarakat miskin (raskin) yang rendah, diakui Kabulog hal tersebut karena penyimpanan yang terlalu lama di gudang.
Menurut dia, penyimpanan beras di gudang bulog bisa mencapai enam bulan lebih sehingga wajar jika kualitasnya jadi jelek.
Namun jika benar hal tersebut terjadi, Rusdiyanto mengimbau kepada masyarakat untuk tidak ragu-ragu mengembalikannya.
"Sudah komitmen kami untuk memberikan yang terbaik untuk masyarakat. Jika masyarakat menemukan jatah Raskinnya berkualitas rendah, maka langsung kembalikan. Kami akan ganti dengan yang lebih baik. Namun untuk pembagian raskin bulan depan saya jamin akan menyalurkan beras 100 persen baru," katanya. (Ant)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar