"Kami sudah lihat stok dan perkembangan harga. Dari segi stok, tidak ada kekhawatiran. Lebih dari cukup sampai dengan puasa dan lebaran, dan sampai akhir tahun," kata Mari Elka sebelum Rapat Terbatas bidang Perekonomian di Kantor Presiden,
Namun, Pemerintah masih akan terus memantau volatilitas (naik-turunnya) harga, terutama beras. Ini disebabkan beras menjadi bobot inflasi terbesar, dan menjadi kebutuhan yang paling besar bagi masyarakat tidak mampu.
Mari Elka kemudian mengatakan Pemerintah memberi keleluasaan kepada Badan Urusan Logistik (Bulog) untuk melakukan operasi pasar jika harga naik.
"Tidak usah menunggu instruki dari Kementerian Perdagangan. Jadi bisa langsung lakulkan operasi pasar, jadi kita bisa meyakini kestabilan harga besar," ucap Mari.
Saat ini, Mari melanjutkan, Bulog memiliki 500 ribu ton beras untuk melakukan operasi pasar. "Saat ini stok beras, minyak goreng, dan lain-lain semuanya cukup," tutur Mari. (umi)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar