Laman

HARTATI DIDUGA MENYUAP UNTUK JEGAL BISNIS ANAK AYIN *** DUA ANAK BUAH HARTATI MURDAYA TERANCAM LIMA TAHUN PENJARA *** ATURAN RSBI HARUS LEBIH RASIONAL DAN REALISTIS *** WASPADA, BANYAK JAMU DICAMPUR BAHAN KIMIA OBAT! *** BNPT: 86 % MAHASISWA DI 5 UNIVERSITAS TENAR DI JAWA TOLAK PANCASILA *** BNPB ALOKASIKAN RP80 MILIAR UNTUK PENANGGULANGAN KEKERINGAN ***

Kamis, 22 Juli 2010

Guru SMAN 1 Purwakarta Mogok Mengajar


PURWAKARTA, ReALITA Online — Puluhan guru SMA Negeri 1 Purwakarta di Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat, Rabu (21/7), mogok mengajar dan menuntut pihak berwenang mencopot kepala sekolah.

"Ya, sampai tuntutan kami dikabulkan. Kami minta kepala sekolah dicopot, atau yang bersangkutan segera mundur," ujar seorang guru yang enggan disebutkan namanya, dan mengatakan para guru yang mogok itu berjumlah 27 orang.

Humas SMAN I Purwakarta Rusidi membantah kalau puluhan guru itu mogok mengajar. "Bukan mogok, tetapi mereka tidak masuk kerja," ucapnya kepada wartawan.

Ia mengatakan, kegiatan belajar mengajar di sekolahnya tetap berjalan seperti biasa, meski puluhan guru mangkir dari tugasnya. "Mungkin ada ketidakpuasan di pihak mereka," katanya tanpa menjelaskan lebih jauh.

Dari keterangan yang diperoleh menyebutkan puluhan guru melakukan aksi mogok mengajar, sebagai puncak kejengkelan mereka terhadap tindakan Kepala SMA Negeri 1 Purwakarta Iis Sri Sugiharti, yang dinilainya seringkali meresahkan pada guru.

Iis telah lebih lima tahun menjadi kepala sekolah SMA Negeri 1 Purwakarta. Para guru menuding Iis bertindak semena-mena, sehingga menimbulkan keresahan dan ketidaknyamanan dalam pelaksanaan proses belajar-mengajar.

Aksi mogok mengajar tersebut pernah dilakukan tahun lalu, dan para guru juga sudah menyampaikan permasalah tersebut ke Dinas Pendidikan, Bupati dan DPRD, namun tidak ada tanggapan.

Menurut mereka, kesewenang-wenangan tindakan kepala sekolah seperti ketidakterbukaan dalam hal keuangan, dan lontaran-lontaran bernada ancaman yang seringkali dialamatkan kepada para guru.

"Ancaman-ancaman kepala sekolah sangat meresahkan terutama guru-guru honorer, sehingga menimbulkan ketidaknyamanan dalam pelaksanaan proses belajar mengajar," kata seorang guru.

Sementara itu, Iis Sri Sugiharti tidak berhasil ditemui. Demikian pula Kepala Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga (Dispora) Kabupaten Purwakarta Makbul Hidayat. (Ant)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar