SURABAYA, ReALITA Online — FI (15) yang masih duduk di bangku SMP di Surabaya kegadisannya dijual oleh SA (30) bibinya sendiri, warga Jalan Kenjeran Surabaya seharga Rp 1,5 juta. SA berdalih butuh biaya menebus ijazah keponakannya itu yang masih tertahan di sekolah. Ayah FI seorang pekerja serabutan yang tak tentu penghasilannya, sedangkan ibunya menjadi TKW di luar negeri. Mereka tergolong keluarga miskin. Bujuk rayu sang bibi, akhirnya FI yang tergolong ABG, bersedia "dijual" kepada hidung belang.
Semula, SA bertemu SAR di sebuah rumah makan cepat saji di kawasan jalan raya Darmo. Kemudian terjadi kesepakatan terkait harga kegadisan FI yang selanjutnya dibawanya ke hotel menemui seorang pria.
Ironisnya, FI yang harus melayani 3 pria hidung belang di hari pertama, justru uangnya dinikmati oleh SA.
Polisi yang menerima laporan masyarakat terkait adanya remaja jadi korban transaksi seksual, segera menyelidikinya. Tak berapa lama, polisi berhasil menggerebek keberadaan SAR dan SA yang sedang mencari pelanggan untuk FI.
"Awalnya disepakati antara tersangka dan korban hasilnya dibagi dua. Tapi sampai tiga kali kencan, uang milik korban tak diberikan dengan alasan disimpan bibinya," papar Kasubag Humas Polrestabes Surabaya, Kompol Wiwik Setyaningsih.
"Kami menangkap seorang wanita setelah terbukti menjual keponakannya yang masih duduk di bangku SMP" ujar Kasat Reskrim Polrestabes Surabaya AKBP Anom Wibowo di Surabaya, Jumat (26/11).
Akibat perbuatan yang dilakukannya, kedua tersangka dijerat pasal berlapis, yakni Pasal 2 Jo 17 UU RI Nomor 21 Tahun 2007 dan/atau Pasal 88 UU RI Nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak dan/atau Pasal 506 KUHP. kompas, esi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar