Laman

HARTATI DIDUGA MENYUAP UNTUK JEGAL BISNIS ANAK AYIN *** DUA ANAK BUAH HARTATI MURDAYA TERANCAM LIMA TAHUN PENJARA *** ATURAN RSBI HARUS LEBIH RASIONAL DAN REALISTIS *** WASPADA, BANYAK JAMU DICAMPUR BAHAN KIMIA OBAT! *** BNPT: 86 % MAHASISWA DI 5 UNIVERSITAS TENAR DI JAWA TOLAK PANCASILA *** BNPB ALOKASIKAN RP80 MILIAR UNTUK PENANGGULANGAN KEKERINGAN ***

Jumat, 26 November 2010

Menhut: Perubahan Iklim Picu Kelangkaan Pangan 2011

JAKARTA, ReALITA Online — Menteri Kehutanan (Menhut) Zulkifli Hasan mengatakan, perubahan iklim yang terus terjadi di dunia berpotensi mengakibatkan kelangkaan pangan di berbagai bagian belahan bumi, termasuk di Indonesia.

"Akibat perubahan iklim, pada 2011 atau 2012 diperkirakan terjadi kelangkaan pangan," kata Zulkifli Hasan saat membuka Konferensi Nasional Riset Manajemen di Sekolah Tinggi Manajemen PPM di Jakarta, Kamis (24/11).

Untuk itu, ujar Menhut, masyarakat dunia saat ini memusatkan perhatian dan kepedulian mereka terhadap kelestarian hutan hujan tropis, termasuk yang berada di Indonesia. Ia mengingatkan, Indonesia memiliki wilayah hutan hujan tropis seluas sekitar 120 juta hektar atau ketiga terbesar di dunia, setelah Brazil dan Zaire.

Zulkifli juga mengemukakan, Menteri Kehutanan saat ini berbeda dengan Menteri Kehutanan sebelumnya karena pada saat ini pihaknya tidak lagi memberikan izin pengelolaan kawasan hutan primer dan lahan gambut yang baru.

Sedangkan izin pengelolaan yang lama akan tetap diberlakukan untuk memberikan kepastian hukum bagi para pengusaha.

Menhut juga memaparkan, berbagai tekanan terhadap sektor kehutanan pada saat ini sangat besar, antara lain dalam bentuk tindak pidana kehutanan, eksploitasi berlebihan, mismanajemen industri, dan konversi penggunaan hutan. Itu semua meningkatkan deforestasi yang merupakan faktor meningkatnya emisi gas rumah kaca," kata Zulkifli Hasan.

Ia menegaskan, perubahan iklim itu bukanlah sesuatu yang mengada-ada tetapi benar-benar ada dan terjadi di beragam negara. Sejumlah negara yang telah mengalami dampak perubahan iklim yang parah, ujar dia, antara lain di Rusia yang mengalami peningkatan suhu panas yang berlebihan dan di Pakistan yang mengalami curah hujan yang sangat deras.

"Perubahan iklim bukan sekadar isu, tetapi fakta yang kita hadapi pada saat ini dan masa mendatang," katanya.

Sebelumnya, survey yang dilakukan oleh BBC News pada publik Inggris menemukan bahwa terjadi peningkatan skeptisisme terhadap fenomena pemanasan global, yakni persentase dari mereka yang percaya akan fenomena tersebut menurun dari 83 persen pada November 2009 menjadi 75 persen pada Februari 2010.

Sedangkan laporan organisasi think-tank AS yang berbasis di Washington DC, Pew Research Center pada 2009 menyebutkan, 84 persen ilmuwan percaya bahwa bumi menjadi semakin memanas karena aktivitas manusia sedangkan hanya 49 persen publik AS yang mempercayai hal tersebut. ant

Tidak ada komentar:

Posting Komentar