Laman

HARTATI DIDUGA MENYUAP UNTUK JEGAL BISNIS ANAK AYIN *** DUA ANAK BUAH HARTATI MURDAYA TERANCAM LIMA TAHUN PENJARA *** ATURAN RSBI HARUS LEBIH RASIONAL DAN REALISTIS *** WASPADA, BANYAK JAMU DICAMPUR BAHAN KIMIA OBAT! *** BNPT: 86 % MAHASISWA DI 5 UNIVERSITAS TENAR DI JAWA TOLAK PANCASILA *** BNPB ALOKASIKAN RP80 MILIAR UNTUK PENANGGULANGAN KEKERINGAN ***

Kamis, 02 Desember 2010

Ayah Warni Laporkan Direktur PJTK PT Acindo Jesu

KARAWANG, ReALITA Online — Uwas Bin Unus melaporkan direktur PJTKI PT Acindo Jesu Drs. Samsuri ke BNP2TKI. Pasalnya, nasib Warni binti Uwas putrinya sendiri hampir 10 tahun hingga saat ini tidak jelas keberadaannya di negara mana.

Kepala Subdit Standarisasi Sarana, Drs Mardanius, atas nama Direktur Perlindungan dan Advokasi Kawasan Timur Tengah Afrika dan Eropa, mengirimkan surat Nomor B-2419/PL/KTAE/CC/XII/2010 bertanggal 1 Desemberf 2010 kepada Drs. Samsuri perihal panggilan ke-I.

Surat pemanggilan tersebut menindaklanjuti surat pengaduan langsung Uwas Bin Unus selaku orang tua TKI atas nama Warni Bt Uwas tanggal 1 Desember 2010. PT Acindo Jesu telah mem berangkatkan Warni sebagai Tenaga Kerja Indonesia (TKI) ke Saudi Arabia sejak tahun 2001. Namun, hingga sekarang tidak ada komunikasi antar TKI tersebut dengan pihak keluarga.

Untuk klarifikasi masalah, BNPTKI mengundang Drs Samsuri supaya hadir hari Senin 6 Desember 2010 di ruang Crisis Centre BNP2TKI lantai 2 Jalan MT Haryono Kav.52 Jakarta Selatan.

Dalam surat panggilan tersebut Samsuri diminta membawa dokumen sbb: perjanjian kerja (PK), perjanjian penempatan, photo kopi paspor, kartu asuransi TKI dan dokumen lain yang terkait. Samsuri menghadap kepada Suwarji dan Judy Yanuar.

Uwas bersama Sain putranya, Kamis (2/12), pukul 10.00 WIB menemui Samsuri di pondok pesantren miliknya di Desa Medang Asem guna menyampaikan surat panggilan tersebut.

Setelah bertemu, Sain mengutip ungkapan Samsuri: ”Ya saya siap untuk berangkat ke BNP2TKI hari Senin untuk memberikan penjelasan. Paling saya jawab apa adanya, saya juga sering ke BNP2TKI. Biasanya memanggil saya melalui telepon. Biasanya bukan Samsuri yang lain. Saya senang kamu yang datang ke BNP2TKI tidak melibatkan orang lain.”

Pengamatan ReALITA Online Uwas tampak wajahnya kusut dan pikirannya tidak terpusat karena selalu dihantui nasib Warni. Bahkan menyesalkan sejumlah sponsor yang merekrut Warni, yaitu Acu, Ijah, dan H Diding.

“Awalnya diserahkan ke PJTKI PT DK, karena Warni masih dibawah umur kemudian ditolak. H Diding membawa ke PT Acindo Jesu yang direkturnya pa Samsuri. Warni selama 3 bulan berada di penampungan guna pembinaan. Warni kemudian diberangkatkan tahun 2001 bersama 13 orang TKI ke Saudi Arabia. Sejak diberangkatkan sampai sekarang tidak ada komunikasi. Saya sudah pusing dan buntu, tapi berkat bantuan pa Barna akhirnya saya bisa nyampe ke BNP2TKI. Tinggal menunggu kabar apa anak saya masih hidup atau mati,” ujar Uwas, Selals (1/12) di kediamannya Kampung Jatimulya, Desa Tambak Sumur, Kec.Tirtajaya, Kab. Karawang.

Sementara ReALITA Online belum berhasil konfirmasi kepada Samsuri, baik lewat telepon selularnya maupun di kediamannya. esi

Tidak ada komentar:

Posting Komentar