
Terlepas dari apapun motivasi Arifinto, Peneliti Kajian Budaya Universitas Indonesia (UI) Devie Rahmawati menilai sikap Arifinto membuktikan bahwa budaya malu di Indonesia masih ada. Apalagi, kata Devie, hal itu diteladani oleh anggota dewan di saat masyarakat tengah mengalami krisis kepercayaan terhadap rencana pembangunan gedung baru.
“Terlepas apapun motivasinya, Arifinto akhirnya mundur, alhamdulillah ternyata budaya malu masih ada,” katanya kepada Okezone, Selasa (12/4/2011).
Devie menambahkan sikap Arifinto menjadi transformasi budaya baru yang dapat menjadi contoh di kalangan elit atau penguasa. Devie juga meyakini bahwa mundurnya Arifinto secara otomatis menjadi salah satu pertimbangan politik menuju 2014.
“Sebagai taktik politik itu sudah pasti salah satunya, tetapi ini suatu kelaziman yang baru, dan menjadi titik balik akibat tindakan asusila meninton vide porno yang dilakukannya, setidaknya kita harus bangga,” tandasnya.
Kemarin, anggota DPR FPKS Arifinto menyatakan pengunduran dirinya 72 jam setelah Arifinto tertangkap kamera wartawan tengah menonton video porno di komputer tablet miliknya. RO,Okezone
Tidak ada komentar:
Posting Komentar