Laman

HARTATI DIDUGA MENYUAP UNTUK JEGAL BISNIS ANAK AYIN *** DUA ANAK BUAH HARTATI MURDAYA TERANCAM LIMA TAHUN PENJARA *** ATURAN RSBI HARUS LEBIH RASIONAL DAN REALISTIS *** WASPADA, BANYAK JAMU DICAMPUR BAHAN KIMIA OBAT! *** BNPT: 86 % MAHASISWA DI 5 UNIVERSITAS TENAR DI JAWA TOLAK PANCASILA *** BNPB ALOKASIKAN RP80 MILIAR UNTUK PENANGGULANGAN KEKERINGAN ***

Rabu, 13 April 2011

Devie Rahmawati: Ternyata Budaya Malu Masih Ada

DEPOK, ReALITA Online — Sikap mundurnya anggota Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (FPKS) DPR Arifinto membuat banyak pihak mengapresiasi kader partai Islam tersebut. Namun banyak pula yang melihat bahwa sikap Arifinto hanya karena untuk menyelamatkan citra dan kendaraan partai menjelang Pemilu 2014.

Terlepas dari apapun motivasi Arifinto, Peneliti Kajian Budaya Universitas Indonesia (UI) Devie Rahmawati menilai sikap Arifinto membuktikan bahwa budaya malu di Indonesia masih ada. Apalagi, kata Devie, hal itu diteladani oleh anggota dewan di saat masyarakat tengah mengalami krisis kepercayaan terhadap rencana pembangunan gedung baru.

“Terlepas apapun motivasinya, Arifinto akhirnya mundur, alhamdulillah ternyata budaya malu masih ada,” katanya kepada Okezone, Selasa (12/4/2011).

Devie menambahkan sikap Arifinto menjadi transformasi budaya baru yang dapat menjadi contoh di kalangan elit atau penguasa. Devie juga meyakini bahwa mundurnya Arifinto secara otomatis menjadi salah satu pertimbangan politik menuju 2014.

“Sebagai taktik politik itu sudah pasti salah satunya, tetapi ini suatu kelaziman yang baru, dan menjadi titik balik akibat tindakan asusila meninton vide porno yang dilakukannya, setidaknya kita harus bangga,” tandasnya.

Kemarin, anggota DPR FPKS Arifinto menyatakan pengunduran dirinya 72 jam setelah Arifinto tertangkap kamera wartawan tengah menonton video porno di komputer tablet miliknya. RO,Okezone

Tidak ada komentar:

Posting Komentar