Laman

HARTATI DIDUGA MENYUAP UNTUK JEGAL BISNIS ANAK AYIN *** DUA ANAK BUAH HARTATI MURDAYA TERANCAM LIMA TAHUN PENJARA *** ATURAN RSBI HARUS LEBIH RASIONAL DAN REALISTIS *** WASPADA, BANYAK JAMU DICAMPUR BAHAN KIMIA OBAT! *** BNPT: 86 % MAHASISWA DI 5 UNIVERSITAS TENAR DI JAWA TOLAK PANCASILA *** BNPB ALOKASIKAN RP80 MILIAR UNTUK PENANGGULANGAN KEKERINGAN ***

Rabu, 13 April 2011

Lihat Kepala Daerah Kutu Loncat, Suryadharma Gerah

JAKARTA, ReALITA Online — Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Suryadharma Ali prihatin dengan maraknya aksi pindah partai oleh sejumlah kepala daerah atau wakil kepala daerah. Situasi ini menandakan tengah terjadi krisis loyalitas kader.

“Ini yang susah bagi partai politik. Jadi memang tergantung komitmen dan loyalitas kader yang bersangkutan. Kalau mereka berpandangan dengan pindah partai karir politiknya terjamin maka pindahlah dia. Sikap kutu loncat ini sangat disayangkan, kasihan partainya,” ungkapnya di Kantor Presiden, Selasa (12/4) malam.

Dalam konteks ini, kata Suryadharma, individu yang bersangkutan hanya menggunakan parpol untuk kendaraan. Setelah tercapai tujuannya, kendaraan itu lantas dicampakkan begitu saja. “Dia tidak mempedulikan, apa kendaraan itu rusak atau tidak terpakai lagi,” sesalnya.

Karena itu, sejatinya yang dibutuhkan partai saat ini adalah kader-kader yang loyal. Yaitu individu yang memiliki komitmen tinggi serta mempunyai kemauan membesarkan partai. “Itu yang kami harapkan. Jadi sekali lagi kami serahkan ke yang bersangkutan, kalau kami jaga baik-baik, susah juga mau dibilang apa,” ungkapnya.

Di sisi lain, bagi partai baru yang dihinggapi kepala daerah atau wakil kepala daerah, tentu situasi ini adalah sebuah keuntungan besar. Mereka mendapatkan kader baru yang sudah jadi tanpa banyak mengeluarkan keringat.

“Itu untung sekali. Dia mendapatkan kader yang sudah jadi, tanpa melakukan kaderisasi. tanpa biaya-biaya yang besar menjadikan dia sebagai tokoh. Di sisi lain kerugian bagi partai yang ditinggalkan,” bebernya.

Suryadharma menyebutkan partainya juga menjadi korban aksi kepala daerah atau wakil kepala daerah yang pindah partai. “PPP juga ada bupati tapi diambil, ya kami sebut itu kutu loncat, itu sudah halus dibandingkan disebut pengkhianat,” tandasnya.

Perbincangan mengenai kepala daerah atau wakil kepala daerah yang pindah ke partai lain kembali menyeruak setelah Wakil Gubernur Jawa Barat memberikan sinyal kuat bakal bergabung ke Partai Demokrat. Sebelumnya Dede Yusuf merupakan kader PAN. okezone

Tidak ada komentar:

Posting Komentar