Laman

HARTATI DIDUGA MENYUAP UNTUK JEGAL BISNIS ANAK AYIN *** DUA ANAK BUAH HARTATI MURDAYA TERANCAM LIMA TAHUN PENJARA *** ATURAN RSBI HARUS LEBIH RASIONAL DAN REALISTIS *** WASPADA, BANYAK JAMU DICAMPUR BAHAN KIMIA OBAT! *** BNPT: 86 % MAHASISWA DI 5 UNIVERSITAS TENAR DI JAWA TOLAK PANCASILA *** BNPB ALOKASIKAN RP80 MILIAR UNTUK PENANGGULANGAN KEKERINGAN ***

Senin, 11 April 2011

Keselamatan ABK Sinar Kudus Lebih Penting Daripada Opsi MIliter

JAKARTA, ReALITA Online — Panglima Tentara Nasional Indonesia Laksamana TNI Agus Suhartono mengatakan penggunaan militer dalam penanganan kapal "Sinar Kudus" yang dibajak perompak Somalia, tetap harus mengutamakan keselamatan 20 ABK di kapal tersebut.

"Semua opsi sangat mungkin dilakukan termasuk penggunaan militer, tapi keselamatan jiwa paling diutamakan," katanya, usai memimpin upacara serah terima jabatan Komandan Pasukan Pengawal Presiden di Jakarta, Senin (11/4).

Ia mengungkapkan, Indonesia telah mendapat tawaran dari India untuk melakukan operasi penyelamatan.

"Tapi tindakan semacam itu dipandang belum perlu. Sesuai resolusi PBB di daerah Teluk Aden dan perairan Somalia terdapat Combine Maritimme Task Force Command," tutur Agus.

Kapal-kapal dari seluruh dunia melakukan pengamanan terhadap kapal-kapal yang melintas di perairan tersebut di bawah pimpinan Singapura.

"Ada Combine Task Force 50 untuk menangani tindakan terorisme dan 52 untuk peristiwa pembajakan dan perompakan," katanya.

Ia menambahkan, tawaran India merupakan bagian dari fungsi satuan tugas tersebut. "Namun tindakan semacam itu saat ini dikhawatirkan akan membahayakan keselamatan awak yang disandera," kata Agus.

Panglima TNI menegaskan pemerintah sudah mengambil langkah-langkah penting, terutama diplomasi sesuai permintaan kapten kapal yang dibajak.

Terdapat hampir 26 kapal yang dibajak di perairan Somalia saat ini, salah satunya "Sinar Kudus" yang berbendera Indonesia.

Ia mengatakan, pemerintah akan terus memantau kondisi terkini sebelum memutuskan melakukan operasi militer.

Tentang apakah benar TNI sudah mengirim pasukan ke Somalia, Agus menolak untuk menjelaskan. "Eskalasi situasi akan terus diikuti. Tapi ada hal-hal yang tidak bisa disampaikan," katanya. ANT

Tidak ada komentar:

Posting Komentar