
"Tentunya strategi yang kita lakukan berhati-hati untuk memastikan kru selamat dan tidak cedera. Dengan prima supaya tidak mengundang hal-hal yang tidak diinginkan," papar Asmari Herry, Direktur Shipping Samudra Indonesia, Minggu(10/4).
Samudra Indonesia berkoordinasi dengan pemerintah, menginformasikan keluarga 20 kru. "Alhamdulillah kita menerima kabar kru dalam keadaan baik. Mereka selamat di atas Kapal Sinar Kudus. Kini masih dikuasai perompak.
Adapun dilaporkan jumlah perompak mencapai 30 orang. Kapal berlayar mengusung Bendera Merah Putih menuju Rotterdam, Belanda. Perompak meminta duit tebusan senilai 3 juta dolar Amerika Serikat. Kemudian berubah USD3,5 juta. "Itu yang menjadi masalah," keluh Asmari.
Perompak meminta tunai. Samudra Indonesia mengaku mengumpulkan uang bukan hal mudah, begitu pula sistem pengiriman. Dan untuk mendapat uang tunai harus mengantongi izin pemerintah. "Kita perlu bantuan semua pihak. Pertama, tidak melanggar UU Money Laundry. Kedua, menyediakan cash bagaimana membawanya," tanya dia.
"Betul kita pikirkan bagaimana mengirimkan uang ke perompak tanpa melanggar undang-undang. Kru selamat dan dibebaskan. Sehingga, yang mengatakan Samudra Indonesia tak melakukan apa-apa itu tidak benar, bahkan sejak kapal ditangkap," jelas Asmari.
Samudra Indonesia konsentrasi dan langsung membentuk manajemen krisis. Koordinasi dengan pemerintah bertujuan kru KMV Sinar Kudus selamat. "Aset bangsa bisa selamat," tambah dia.
Kondisi KMV Sinar Kudus memburuk. Kesehatan kru menurun. Sebanyak 12 dari 20 kru sakit. Seorang kritis. Persediaan logistik makin hari makin minim. Mereka benar-benar minta diselamatkan. metrotvnews
Tidak ada komentar:
Posting Komentar