
"Di Jabar itu kan pemenangnya Demokrat dan logis saja jika dia berpikir untuk kariernya ke depan. Dia kan mau jadi Gubernur dan tentunya perlu dukungan dari partai pemenang, itu realistis,” ujar Ruhut kepada wartawan di gedung DPR, Senayan, Jakarta, Kamis (14/4/2011).
Menurutnya, kepindahan Dede dari PAN ke PD atau seperti juga dirinya dari Golkar pindah ke PD adalah karena banyak faktor. Alasan ideologi, masa depan dan ketidakcocokan bisa menjadi pemicunya.
“Kepindahan Dede saya yakin juga setelah melalui banyak pertimbangan dan bukan serta merta. Ada sebab pasti ada akibat. PAN seharusnya mengkoreksi diri mengapa kadernya bisa pindah,” terang mantan pengacara kondang ini.
Langkah Dede juga dinilainya sebagai langkah cerdas. Menurut Ruhut, Dede bisa melihat masa depan yang lebih baik bersama Demokrat.
"Demokrat sekarang ini bisa menjadi harapan banyak pimpinan daerah untuk bisa membangun daerahnya. Hanya partai yang tidak terpecah yang bisa mendukung karier politik seseorang," terangnya.
Menurutnya, Demokrat telah membuktikan diri sebagai partai yang solid. Meskipun ada 3 calon ketua umum di kongres PD yang lalu, namun setelah kongres dan terpilih ketum, kubu-kubu itu pun lenyap.
"Kita punya prinsip siap menang siap kalah sehingga kita tidak terpecah-pecah. Semua yang kalah dimasukkan ke dalam kepengurusan ketua umum yang menang, kita partai solid,” sebutnya. detik
Tidak ada komentar:
Posting Komentar