Laman

HARTATI DIDUGA MENYUAP UNTUK JEGAL BISNIS ANAK AYIN *** DUA ANAK BUAH HARTATI MURDAYA TERANCAM LIMA TAHUN PENJARA *** ATURAN RSBI HARUS LEBIH RASIONAL DAN REALISTIS *** WASPADA, BANYAK JAMU DICAMPUR BAHAN KIMIA OBAT! *** BNPT: 86 % MAHASISWA DI 5 UNIVERSITAS TENAR DI JAWA TOLAK PANCASILA *** BNPB ALOKASIKAN RP80 MILIAR UNTUK PENANGGULANGAN KEKERINGAN ***

Jumat, 08 April 2011

Siswa Tunagrahita Tak Bisa Ikut Ujian

JAKARTA, ReALITA Online — Peserta didik di sekolah luar biasa yang masuk dalam kriteria tunagrahita ringan dan sedang tidak dapat mengikuti Ujian Nasional 2011. Siswa penyandang tunagrahita dinilai "kurang" secara akademis dan sulit memahami soal.

Untuk tunagrahita C1, 60 persen soal harus berbentuk gambar. Sementara untuk golongan C hanya 40 persen yang harus berbentuk gambar.

Maryoto, guru di SLB Negeri 1 Jakarta, mengatakan, standar soal untuk para siswa yang menyandang tunagrahita berbeda. Jenjang siswa tunagrahita ini hanya sampai pada ujian akhir sekolah, bukan UN.

"Standar soal berbeda, jenjang kemampuannya juga berbeda," kata Maryoto saat ditemui Kompas.com, Kamis (7/4/2011) di Jakarta.

Dia mengatakan, di antara penyandang tuna lainnya, siswa penyandang tunagrahita masuk dalam golongan C dan C1 atau urutan terakhir. Untuk itu, standar soal ujiannya harus didominasi oleh gambar, bukan kata atau dalam kalimat.

"Untuk tunagrahita C1, 60 persen soal harus berbentuk gambar. Sementara untuk golongan C hanya 40 persen yang harus berbentuk gambar," kata Maryoto.

Di SLBN 1 Jakarta, jumlah siswa tingkat SD, SMP, dan SMA yang seharusnya mengikuti UN tahun ini sebanyak 44 siswa. Namun, karena siswa tunagrahita tidak diperbolehkan, tercatat hanya 17 siswa yang akan mengikutinya. Sebanyak 17 siswa tersebut merupakan siswa penyandang tunarungu atau masuk dalam golongan B.

"Yang akan mengikuti UN itu hanya golongan B. Siswa SMP ada 9 orang dan siswa SMA ada 8 orang. Jadi totalnya 17 siswa," kata Maryoto. kompas

Tidak ada komentar:

Posting Komentar