Laman

HARTATI DIDUGA MENYUAP UNTUK JEGAL BISNIS ANAK AYIN *** DUA ANAK BUAH HARTATI MURDAYA TERANCAM LIMA TAHUN PENJARA *** ATURAN RSBI HARUS LEBIH RASIONAL DAN REALISTIS *** WASPADA, BANYAK JAMU DICAMPUR BAHAN KIMIA OBAT! *** BNPT: 86 % MAHASISWA DI 5 UNIVERSITAS TENAR DI JAWA TOLAK PANCASILA *** BNPB ALOKASIKAN RP80 MILIAR UNTUK PENANGGULANGAN KEKERINGAN ***

Rabu, 25 Mei 2011

Belanja untuk Rokok Terbesar di Bogor dan Karawang

BOGOR, ReALITA Online — Sebagian besar keluarga di Kabupaten Bogor dan Karawang, Jawa Barat, lebih banyak membelanjakan pendapatannya untuk rokok dibandingkan untuk beras. Sebagian besar keluarga yang membelanjakan pendapatannya untuk rokok,merupakan keluarga tani dan mempunyai pengeluaran yang lebih besar dibanding pendapatan.

Demikian hasil penelitian bertajuk "Kaji Tindak Model Pengentasan Kemiskinan Melalui Pemberdayaan Gender dan Keluarga Berbasis Pertanian dan Keunikan Agroekosistem Pedesaan" yang dilakukan oleh sejumlah staf pengajar di Institut Pertanian Bogor (IPB) yang dipaparkan Staf Pengajar Departemen Ilmu Keluarga dan Konsumen, Fakultas Ekologi Manusia, IPB, Dr. Herien Puspitawati, Selasa (24/5).

Penelitian yang dilakukan Herien bersama dengan Dr. Suryadi (Fakultas Peternakan), Ma'mun Sarma (Fakultas Ekonomi Manajemen), Dr. Hartoyo dan dr. Tin Herawati (Fakultas Ekologi Manusia) serta Dr.Trikoesoemaningtyas (Fakultas Pertanian) ini sebenarnya bertujuan untuk mengetahui andil perempuan dalam upaya mengentaskan kemiskinan di kedua kabupaten yang masih bergantung pada hasil pertanian.Hanya saja, pihaknya malah menemukan hal lain yang meprihatinkan.

"Dari data yang kami peroleh, kami menemukan jika jumlah pengeluaran mereka lebih besar dari pendapatan. Rata-rata pengeluaran keluarga Bogor per bulan mencapai Rp 936 ribu dan di Karawang Rp 1,72 juta. Dengan demikian, hampir dipastikan, keluarga di dua lokasi tersebut terlibat hutang perseorangan," kata Herien.

Berdasarkan karakteristik ekonomi, lanjut Herien, lebih dari tiga perempat keluarga Bogor mempunyai pendapaan per bulan rata-rata Rp 778 ribu dan keluarga di wilayah Karawang mempunyai pendapatan per bulan rata-rata Rp 1,587 juta.

Menurut dia, kondisi ekonomi petani di Karawang memang lebih baik dibandingkan petani yang ada di Kab. Bogor. Meski demikian, temuan mengejutkan pihaknya. Meski sebagian besar tergolong masyarakat ekonomi menengah ke bawah, berdasarkan alokasi pengeluaran keluarga, di Kabupaten Bogor pengeluaran terbesar digunakan untuk rokok.

Begitu juga di Kabupaten Karawang, pengeluaran untuk rokok jauh lebih besar dibandingkan pengeluaran untuk beras yang sebenarnya merupakan kebutuhan pokok.

Persentase lima terbesar pada keluarga di Kabupaten Bogor digunakan untuk rokok sebesar Rp 108 ribu, pendidikan anak Rp 105 ribu, beras Rp 85 ribu, bahan bakar dan penerangan Rp 71 ribu dan protein hewani dari ikan Rp 70 ribu.

Sementara, alokasi lima pengeluaran keluarga terbesar di Karawang yakni pendidikan anak Rp 213 ribu, keperluan lain Rp 177 ribu, rokok Rp 121 ribu, beras Rp 119 ribu dan protein hewani dari daging ayam sebesar Rp 103 ribu. "Keluarga di kedua lokasi masih menganggarkan rokok lebih besar dari pengeluaran beras atau pokok lainnya," ujar Dr. Herien.

Penelitian yang dilakukan pada tahun 2009 ini, lanjut Herien, mengambil responden 300 keluarga di Desa Sukaluyu dan Desa Hambaro, Kecamatan Nanggung, Kab. Bogor serta Kabupaten Karawang. RO, PRLM

Tidak ada komentar:

Posting Komentar