Laman

HARTATI DIDUGA MENYUAP UNTUK JEGAL BISNIS ANAK AYIN *** DUA ANAK BUAH HARTATI MURDAYA TERANCAM LIMA TAHUN PENJARA *** ATURAN RSBI HARUS LEBIH RASIONAL DAN REALISTIS *** WASPADA, BANYAK JAMU DICAMPUR BAHAN KIMIA OBAT! *** BNPT: 86 % MAHASISWA DI 5 UNIVERSITAS TENAR DI JAWA TOLAK PANCASILA *** BNPB ALOKASIKAN RP80 MILIAR UNTUK PENANGGULANGAN KEKERINGAN ***

Jumat, 30 Desember 2011

Semakin Meluas Banjir di Karawang


banjir karawang semakin meluas
KARAWANG, ReALITA Online — Akibat luapan sungai Citarum, Ciremei dan Maryamah yang melintasi Kecamatan Cilamaya Wetan, Cilamaya Kulon dan Banyusari,Kabupaten Karawang,Jawa Barat, kian meluas. Bahkan kini banjir tersebut merendam sepuluh desa dengan ketinggian air selutut orang dewasa.
Desa yang terendam di Kecmatan Cilamaya adalah Desa Cikarang, Bayur Lor, CIkalong, Sukatani, Rawagempol Wetan, Telagsari, Mekarmaya. Sedangkan desa di Kecamatan  Banyusari, yakni Desa Jayamukti dan Desa Pamekaran.
Kepala Desa Sukatani, Wawang, Kamis (29/12/2011)) kepada wartawan mengatakan, luapan air sungai makin membesar dikarenakan hujan sejak semalam turun dengan intensitas tinggi. Di Cilamaya saja,lanjut dia, sejak kemarin sudah merendam 5 desa yang mungkin saat ini sudah mencapai 10 desa. Belum lagi di Kecamatan Banyusari.
Menurut Wawang banjir tahunan yang terjadi, selalu diakibatkan luapan air sungai Ciremei dan Maryamah. Karena sungai tersebut merupakan anak sungai Citarum. "Sungai di Desa Sukatani hampir sepuluh tahun terakhir tidak pernah dinormalisasi, sehingga menybabakan penyempitan dan pendangkalan sungai," tandasnya.
 Wawang lebih lanjut menuturkan, anak sungai Citarm  tersebu seharusnya mengalir dengan lacar ke muara laut. Akan tetapi, karena saluran yng semakin menyempit mengakibatkan air meluap.
Meski air  sudah membanjari pekerangan rumah, ujar  Wawang, namun warga tetap enggan mengungsi.Sebab banjir mereka rasa dan belum mengkhawatirkan. "Paling warga memindahkan harta benda yang bernilai ke loteng atau ke atas rumah masing-masing. Banjir seperti ini surutnya cepat bila hujan tidak turun lagi," terangnya.
Wawang memebnarkan Dinas Sosial Pemeintah Kabupatn Karawang sudah memberikan bantuan logistik. Akan tetapi jumlahnya masih kurang. Kemarin diberi mie instan hanya 15 dus berikut beras dua karung.
Dia mengaku bingung untuk membagikannya karena takut rebutan, apalagi bantuan tersebut tak seimbang dengan jumlah warga yang membutuhkan.
Warga yang bermukim di sepanjang anak sunagi Citarum tersebut sering mengkeluhkan dan meminta kepada emkab Karawang supaya anak sungai Citarum di Banyusari dan Cilamaya segera dinormaliasi sebelum musim penghujan tiba. Namun sampai kejadian banjir saat ini tidak ada aparat Pemkab Karawang turun ke tempat kejadian untuk mengecek.
Ironisnya, warga hingga kini masih tetap bertahan di rumah masing-masing menunggu banjir surut. Akibat banjir itu ratusan hektare sawah yang baru ditanami juga terendam membuat pembusukan.
Bupati Karawang, Drs H Ade Swara,M Hum  kepada wartawan mengatakan, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Karawang dan Kementerian Pekerjaan Umum melalui Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Citarum pada tahun 2011 ini akan melaksanakan kegiatan konstruksi rehabilitasi prasarana pengendali banjir Sungai Citarum hilir mulai dari Walahar hingga Kecamatan Muara Gembong, Kabupaten Bekasi.
Kegiatan konstruksi tersebut, ujar Bupati H Ade, mencakup Kabupaten Karawang dan Bekasi yang merupakan rawan bencana banjir akibat meluapnya Sungai Citarum.
Bupati lebih lanjut mengatakan, melalui program rehabilitasi konstruksi sarana prasarana pengendali banjir ini, akan dilakukan peninggian tanggul system concrete tructure (kisi-kisi beton), perkuatan tanggul dengan system sheet pile, bronjong dan pasangan batu, serta normalisasi sungai.
Menurutnya, semua pihak sudah menandatangi nota kesepahaman agar kegaiatan ini dapat dilakukan dengan baik hingga banjir tahunan mengakibatkan air sungai sampai meluap tidak lagi terjadi.
Menganai bantuan logistik bagi para korban banjir akan dikoordinasikan degan DInas Sosial supaya segera mendistribusikan bantuan sesuai kebutuhan para korban banjir. chie, sumber:PRLM

Tidak ada komentar:

Posting Komentar