![]() |
banjir karawang semakin meluas |
KARAWANG, ReALITA
Online — Akibat luapan sungai Citarum, Ciremei dan Maryamah yang melintasi Kecamatan
Cilamaya Wetan, Cilamaya Kulon dan Banyusari,Kabupaten Karawang,Jawa Barat,
kian meluas. Bahkan kini banjir tersebut merendam sepuluh desa dengan ketinggian
air selutut orang dewasa.
Desa yang
terendam di Kecmatan Cilamaya adalah Desa Cikarang, Bayur Lor, CIkalong,
Sukatani, Rawagempol Wetan, Telagsari, Mekarmaya. Sedangkan desa di Kecamatan Banyusari, yakni Desa Jayamukti dan Desa
Pamekaran.
Kepala Desa
Sukatani, Wawang, Kamis (29/12/2011)) kepada wartawan mengatakan, luapan air sungai
makin membesar dikarenakan hujan sejak semalam turun dengan intensitas tinggi.
Di Cilamaya saja,lanjut dia, sejak kemarin sudah merendam 5 desa yang mungkin saat
ini sudah mencapai 10 desa. Belum lagi di Kecamatan Banyusari.
Menurut Wawang
banjir tahunan yang terjadi, selalu diakibatkan luapan air sungai Ciremei dan
Maryamah. Karena sungai tersebut merupakan anak sungai Citarum. "Sungai di
Desa Sukatani hampir sepuluh tahun terakhir tidak pernah dinormalisasi,
sehingga menybabakan penyempitan dan pendangkalan sungai," tandasnya.
Wawang lebih lanjut menuturkan, anak sungai Citarm tersebu seharusnya mengalir dengan lacar ke
muara laut. Akan tetapi, karena saluran yng semakin menyempit mengakibatkan air
meluap.
Meski air sudah membanjari pekerangan rumah, ujar Wawang, namun warga tetap enggan mengungsi.Sebab
banjir mereka rasa dan belum mengkhawatirkan. "Paling warga memindahkan harta
benda yang bernilai ke loteng atau ke atas rumah masing-masing. Banjir seperti
ini surutnya cepat bila hujan tidak turun lagi," terangnya.
Wawang
memebnarkan Dinas Sosial Pemeintah Kabupatn Karawang sudah memberikan bantuan
logistik. Akan tetapi jumlahnya masih kurang. Kemarin diberi mie instan hanya 15
dus berikut beras dua karung.
Dia mengaku bingung
untuk membagikannya karena takut rebutan, apalagi bantuan tersebut tak seimbang
dengan jumlah warga yang membutuhkan.
Warga yang
bermukim di sepanjang anak sunagi Citarum tersebut sering mengkeluhkan dan
meminta kepada emkab Karawang supaya anak sungai Citarum di Banyusari dan Cilamaya
segera dinormaliasi sebelum musim penghujan tiba. Namun sampai kejadian banjir saat
ini tidak ada aparat Pemkab Karawang turun ke tempat kejadian untuk mengecek.
Ironisnya, warga
hingga kini masih tetap bertahan di rumah masing-masing menunggu banjir surut. Akibat
banjir itu ratusan hektare sawah yang baru ditanami juga terendam membuat pembusukan.
Bupati
Karawang, Drs H Ade Swara,M Hum kepada
wartawan mengatakan, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Karawang dan Kementerian
Pekerjaan Umum melalui Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Citarum pada tahun
2011 ini akan melaksanakan kegiatan konstruksi rehabilitasi prasarana
pengendali banjir Sungai Citarum hilir mulai dari Walahar hingga Kecamatan Muara
Gembong, Kabupaten Bekasi.
Kegiatan
konstruksi tersebut, ujar Bupati H Ade, mencakup Kabupaten Karawang dan Bekasi
yang merupakan rawan bencana banjir akibat meluapnya Sungai Citarum.
Bupati lebih
lanjut mengatakan, melalui program rehabilitasi konstruksi sarana prasarana
pengendali banjir ini, akan dilakukan peninggian tanggul system concrete
tructure (kisi-kisi beton), perkuatan tanggul dengan system sheet pile, bronjong
dan pasangan batu, serta normalisasi sungai.
Menurutnya, semua
pihak sudah menandatangi nota kesepahaman agar kegaiatan ini dapat dilakukan
dengan baik hingga banjir tahunan mengakibatkan air sungai sampai meluap tidak
lagi terjadi.
Menganai bantuan
logistik bagi para korban banjir akan dikoordinasikan degan DInas Sosial supaya
segera mendistribusikan bantuan sesuai kebutuhan para korban banjir. chie, sumber:PRLM
Tidak ada komentar:
Posting Komentar