Laman

HARTATI DIDUGA MENYUAP UNTUK JEGAL BISNIS ANAK AYIN *** DUA ANAK BUAH HARTATI MURDAYA TERANCAM LIMA TAHUN PENJARA *** ATURAN RSBI HARUS LEBIH RASIONAL DAN REALISTIS *** WASPADA, BANYAK JAMU DICAMPUR BAHAN KIMIA OBAT! *** BNPT: 86 % MAHASISWA DI 5 UNIVERSITAS TENAR DI JAWA TOLAK PANCASILA *** BNPB ALOKASIKAN RP80 MILIAR UNTUK PENANGGULANGAN KEKERINGAN ***

Minggu, 29 Januari 2012

Bintang Cilik Vita Dieksploitasi Orangtua?


Ruspitasari Siahaan dan ibunya
JAKARTA, REALITA Online — Ruspitasari Siahaan (13), bintang iklan yang hilang sejak tiga minggu lalu akhirnya ditemukan di daerah Sorong, Papua pada Kamis 26 Januari 2012 lalu. Polisi kini mendalami keterangan yang menyebutkan Vita, sapaan Ruspita, dieksploitasi dan disiksa keluarga.
Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya, Komisaris Besar Rikwanto mengatakan, pihaknya telah memeriksa tiga orang yang membawa Vita pergi ke Sorong. Berdasarkan keterangan ketiga saksi tersebut, Vita sempat mengancam akan bunuh diri jika tidak diajak pergi dari Jakarta.
"Mereka mengatakan Vita ikut dengan kesadaran sendiri. Alasannya sudah tidak betah lagi di rumah. Sudah tidak sanggup lagi hidup di rumah, karena sering di eksploitasi kegiatan iklan," kata Rikwanto mengutip keterangan tiga orang yang membawa VIta ke Papua, Minggu 29 Januari 2012.
Kepolisian masih menimbang apakah akan mengenakan pasal pidana kepada tiga orang itu mengingat Vita masih di bawah umur dan pergi dengan kemauan sendiri. Salah satu orang yang diperiksa ini disebut Vita sebagai Bunda Maya, orangtua angkat Vita.
Berdasarkan keterangan Vita, sambung Rikwanto, dia memilih Bunda Maya karena yang bersangkutan mau menerima dan mendengarkan keluh kesah Vita, serta memperlakukan dirinya dengan baik.
Hal itu yang tidak didapatkan Vita oleh ibu kandungnya. "Ini kami dalami. Menurut Vita dia dipukul, dijambak, ditarik. Ini kami kroscek kepada orangtuanya tentang pendapat anaknya terhadap orangtua," kata Rikwanto.
Vita, lanjut Rikwanto, juga merasa dieksploitasi karena harus disuruh bekerja dan tidak disekolahkan. Meski pernah mendapat pelajaran di rumah dengan sistem home schooling tetapi Vita merasa tidak nyaman.
Untuk kekerasan Fisik, kata Rikwanto, pihaknya akan mendalami keterangan Vita, nantinya akan dicari tahu seperti apa kekerasan fisik yang dimaksud, "Kalau standar eksploitasi kita serahkan pada ahlinya," kata dia.  VIVAnews

Tidak ada komentar:

Posting Komentar