demo buruh bekasi macetkan lalin |
CIKARANG-BEKASI, ReALITA Online — Petugas Sentra
Komunikasi Tol Jakarta-Cikampek mencatat kepadatan lalu lintas sepanjang 22
kilometer akibat penutupan akses pintu tol Cikarang, Kabupaten Bekasi, Jawa
Barat, oleh buruh selama tiga jam, Kamis (19/1).
"Kemacetan
mencapai 22 km untuk arah Jakarta-Cikampek, mulai dari Jakarta ke arah
Cikampek. Sementara dari arah sebaliknya, kemacetan dimulai dari Karawang Barat
sampai Cikarang Barat sepanjang 15 km," ujar salah satu petugas Senkom, di
Bekasi, Kamis (19/1).
Kemacetan
selama tiga jam sejak pukul 14.00 hingga 17.00 WIB diakibatkan penutupan tujuh
akses tol menuju kawasan industri Kabupaten Bekasi oleh ribuan buruh dari empat
serikat pekerja. Di antaranya, Federasi Serikat Pekerja Metal Indonesia
(FSPMI), Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (SPSI), dan Serikat Pekerja Nasional
(SPN).
Pantauan
ANTARA di lokasi melaporkan, aksi demo terkait desakan pencabutan gugatan atas
pengesahan Upah Minimum Kabupaten (UMK) oleh Asosiasi Pengusaha Indonesia
(Apindo) itu dipusatkan di pintu tol Cikarang Barat.
Aksi serupa
juga dilakukan di pintu tol Kawasan Industri Jababeka 1, Jababeka 2, MM2100
Cibitung, Lippo Cikarang, Ejip, dan Hyundai.
Massa
menyumbat pintu tol dengan cara membuat blokade menggunakan sepeda motor yang
diparkirkan secara berjajar beberapa meter dari pintu tol. Akibatnya terjadi
kepadatan di Jalan Raya Industri sepanjang 5 kilometer dari dua arah.
Kapolresta
Kabupaten Bekasi, Kombes Pol Wahyu Hadiningrat, mengatakan buruh yang terlibat
dalam aksi itu berjumlah sekitar 20.000 yang secara solidaritas memperjuangkan
kenaikan UMK 2012.
"Hampir
seluruh akses jalan utama di Cikarang terjadi kemacetan. Kami mencatat ada
sekitar 20.000 buruh yang terlibat," ujarnya.
Dikatakan
Wahyu, aksi tersebut mendapat kawalan sekitar 200 personel lalu lintas ditambah
sejumlah personel gabungan dari intel dan TNI di lapangan.
"Massa
membubarkan diri setelah masing-masing koordinator lapangannya memberi kabar
bahwa Apindo jadi mencabut gugatannya di Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN)
Bandung. Belum diketahui kerugian akibat peristiwa ini," demikian Wahyu. ANT
Tidak ada komentar:
Posting Komentar