mobil esemka |
BEKASI, ReALITA Online — Komisi D DPRD
Kota Bekasi, Jawa Barat, meminta Dinas Pendidikan memfasilitasi penambahan
lahan guna memaksimalkan kreativitas siswa SMKN 1 setempat dalam merakit
kendaraan Kiat Esemka secara swadaya.
Hal itu
dikatakan anggota Komisi D DPRD Kota Bekasi, Abdul Muin Hafids, usai meninjau
perakitan mesin mobil Kiat Esemka di SMKN 1 Kota Bekasi, Jalan Bintara VIII,
Kelurahan Bintara, Bekasi Barat, Selasa (17/1).
Bisa dengan
cara menjalin pertemuan antara perwakilan Dinas Pendidikan dengan Kementerian
Pendidikan agar menambah jumlah lahan perakitan mengingat minimnya lahan di
SMKN 1, atau hal lainnya," katanya.
Pihaknya juga
meminta agar Pemkot Bekasi turut membantu pelaksanaan perakitan mesin Kiat
Esemka di sekolah itu melalui bentuk modal untuk pembelian bahan baku agar
terlepas dari peran swasta yang kerap berorientasi pada keuntungan.
"Gunanya
secara jangka panjang agar lulusan SMK dapat berwirausaha secara mandiri,"
kata politisi PAN itu.
Bengkel
praktik jurusan teknik kendaraan ringan yang dimiliki SMKN I Kota Bekasi hanya
seluas 30 X 80 meter persegi yang hanya cukup untuk 19 pos perakitan mesin
saja.
Sebanyak 19
pos itu terdiri atas perakitan injektor, piston, box mesin, dan lainnya yang
berhubungan dengan perakitan komponen mesin.
Sementara,
untuk pembuatan interior hingga body kendaraan harus diproduksi di luar Kota
Bekasi.
"Idealnya
harus empat kali lipat dari luas saat ini untuk bisa memproduksi mobil secara
utuh," kata Kepala Sekolah SMKN I Kota Bekasi, I Made Supriyatna.
Dikatakan
Made, pihaknya pernah mendapat tawaran merakit mobil secara utuh dari salah
satu perusahaan otomotif PT Autocar. Namun akibat keterbatasan lahan, tawaran
itu batal dilaksanakan.
"Lahan
kami terlalu sempit, untuk bengkel perakitan mesin saja kurang luas. Apalagi
kalau sampai harus merakit body mobil, tempatnya tidak ada," ucap Made.
Idealnya,
lahan SMKN 1 Kota Bekasi berdiri di area seluas satu hektare. Namun lahan yang
tersedia sekarang hanya 9.780 meter persegi.
"Kami
akan minta perluasan kepada Pemerintah Kota Bekasi. Kebetulan di belakang
sekolah ada lahan kosong yang mungkin bisa dibebaskan," ucap Made. ANT
Tidak ada komentar:
Posting Komentar