warga memperbaiki jalan rusak secara swadaya |
CILACAP,
ReALITA Online —
Akses jalan yang menghubungkan Kecamatan Kroya, Binangun, dan Kecamatan Nusawungu,
Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah, kini rusak parah. Sementara pihak Pemerintah Kabupaten
(Pemkab) Cilacap sampai saat ini belum juga tanggap. Padahal ruas jalan
tersebut sebagai urat nadi perekonomian penduduk
Akibat
kerusakan jalan tersebut perekonomian terkendala, sehingga memicu warga Desa
Banjarwaru untuk memperbaikinya dengan cara mengecor jalan yang rusak. Sedangkan
biayanya adalah hasil swadaya masyarakat.
Ironisnya desa
tersebut telah dikunjungi Bupati Cilacap H Tato S Pamuji sebanyak 3 kali.Namun,
pemerintah beralasan anggaran yang tersedia hampir 80% dari total APBD Kabupaten
Cilacap dialokasikan ke pos biaya gaji pegawai dan belanja rutin.Sehingga jalan
milik kabupaten tersebut terbengkalai.
Yang lebih
membuat masyarakat malu, daerah tersebut merupakan daerah pemilihan satu yang
juga tempat tinggal atau asal 1 orang Ketua dan 2 orang Wakil Ketua DPRD
Kabupaten Cilacap.
Ditinjau dari
Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kabupaten Cilacap masuk dalam jajaran 5 besar PAD
tertinggi se-Provinsi Jawa Tengah. Obyek vitalpun berdiri megah di Kabupaten
Cilacap, seperti: Pertamina, Holcim, Pelabuhan,dan PLTU. “Tetapi mengapa
memperbaiki jalan sepanjang 5 km saja tidak mampu,” ujar salah satu kader
parati.
Banyaknya
persoalan yang menyangkut pelanggaran hukum dan dugaan penyelewengan dana di tingkat
Pemerintah Kabuapaten (Pemkab) Cilacap, dituding sebagai penyebab tidak
tersentuhnya kerusakan ruas jalan tersebut.Atau apakah disibukan jelang Balon
Bupati/Wabup Cilacap 2012-2017.
Kini warga
sudah tidak memperdulikan terhadap kemauan pemerintah terkait anggaran
perbaikan jalan tersebut. Tetapi bagi warga yang terpenting jalan kabupaten
yang rusak segera dapat diperbaiki sekalipun dengan swadaya. Menurut sebuah
sumber, hal tersebut membuat kepercayaan publik terhadap eksekutif dan legislativ
sudah di bawah titik nadir.
Menurut
beberapa sumber yang dapat dipercaya, para wakil rakyat yang duduk di
legislativ saat ini hanya sibuk memikirkan Pilkada. Atau membuat proposal
proyek yang masuk ke APBD untuk kepentingan pribadi. Birokratpun disinyalir sibuk
mencari popularitas untuk kepentingan sesaat semenatara kepentingan raayat di
bidang infrastruktur jalan terabaikan. Sudirin
Tidak ada komentar:
Posting Komentar