Laman

HARTATI DIDUGA MENYUAP UNTUK JEGAL BISNIS ANAK AYIN *** DUA ANAK BUAH HARTATI MURDAYA TERANCAM LIMA TAHUN PENJARA *** ATURAN RSBI HARUS LEBIH RASIONAL DAN REALISTIS *** WASPADA, BANYAK JAMU DICAMPUR BAHAN KIMIA OBAT! *** BNPT: 86 % MAHASISWA DI 5 UNIVERSITAS TENAR DI JAWA TOLAK PANCASILA *** BNPB ALOKASIKAN RP80 MILIAR UNTUK PENANGGULANGAN KEKERINGAN ***

Rabu, 11 Januari 2012

Mahasiswa Tarumanegara Bhakti Sosialdi di Cilacap


mahasiswa Tarumanegara lakukan bhakti sosial
CILACAP, ReALITA Online — Masasiwa Universitas Tarumanegara bekerjasama dengan Yayasan Setya Bhakti Lestari, Arthagraha Peduli, Vihara Dhamachaka selama enam hari mulai Sabtu 7 Januari 2012 mengadakan bhakti sosial berupa pengobatan gratis di lima desa,di Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah. Antara lain:Desa Widarapayung Kulon dan Jepara Kulon, Kecamatan Binangun, Desa Bunton, Kecamatan Adipala, Desa Karangmangu, Kecamatan Kroya dan Kelurahan Donan.
Penanggungjawab bhakti sosial Universitas Tarumanegara Jakarta, Shella, kepada Realita Online mengatakan, mengadakan kegiatan ini sudah rutin setiap tahun sebagai implementasi program Universitas Tarumanegara di bidang kemasyarakatan. Sasarannya, jelas dia,adalah masyarakat golongan tidak mampu.
Shella menyatakan dirinya sangat berterima kasih kepada pemerintah, masyarakat serta sponsor yang telah memberikan bantuan sehingga program bisa berjalan lancar.
Ia lebih lanjut mengatakan, beberapa bulan sebelum kegiatan bhakti sosial dilaksanakan, mahasiswa Universitas Tarumanegara Jakarta melakukan kegiatan jual bunga dan makanan guna menopang kegiatan operasional bhakti sosial tersebut.
Sebelum kegiatan dimulai, terjadi insiden memalukan yang dilakukan oleh WW alias SW warga Bunton. Pasalnya, ia datang ke lokasi marah-marah minta agar masjid di sebelahnya tidak digunakan untuk kegiatan tersebut, karena menganggap mahasiswa Tarumanegara non muslim. Namun setelah aparat POLRI turun tangan, SW meninggalkan tempat acara sehingga acara dapat terlaksana.
Beberapa warga yang ada di lokasi menyesalkan insiden tersebut. Bahkan pihak pemerintah desa, BPD dan tokoh masyarakat yang ada di lokasi merasa dilecehkan SW alias WW. Sudirin

Tidak ada komentar:

Posting Komentar