Pjs Kades Bunton, Adiwirya |
CILACAP,
ReALITA Online —
Puluhan warga dusun Bunton Sawangan, Desa Bunton, Kecamatan Adipala, Kabupaten
Cilacap, Jawa Tengah, belum lama ini menggeruduk kantor Desa Bunton guna menyampaikan
dua tuntutan mereka. Yakni, pecat Kadus Bunton Sawangan SGN dan hentikan
pengambilan pasir laut.
Kedatangan
puluhan warga tersebut diterima langsung oleh Pjs Kepala Desa Adiwirya dan
kepala desa berjanji dihadapan puluhan pendemo bahwa dalam minggu kedua Januari
2012 sudah ada keputusan yang menyangkut pemberhentian kepala dusun Bunton,
khusus yang menyangkut pemberhentian pengambilan pasir laut di lahan milik
Angkatan Darat, dirinya telah melakukan pertemuan antara warga dengan Danramil
08 Adipala.
Alasan warga
menuntut penghentian pengambilan pasir karena berakibat terhadap topografi
tanah sehingga warga takut banjir air rob masuk ke sawah serta trauma bencana
tsunami 2006 lalu dan yang menyangkut oknum kadus Bunton warga menilai bahwa
oknum kadus tersebut sudah tidak bisa melayani kepentingan warga karena diduga
telah hidup bersama tanpa nikah dengan WIL (wanita idaman lain).
Dihadapan para
pendemo Danramil 08 Adipala (Kapt. Inf. Joko Yunanto) mengatakan mulai hari
ini, Minggu 08 Januari 2012 kegiatan pengambilan pasir saya hentikan. Dan warga
diminta untuk bekerja sama dalam mengawasi lahan milik pemerintah yang penguasaannya
dibawah Angkatan Darat (TNI – AD), menjawab pertanyaan pendemo yang menyangkut
sanksi Joko Yunanto akan melanjutkan ke proses hukum jika masih ada warga yang
melakukan pengambilan pasir besi sebagai usaha efek jera.
Dalam
kesempatan tersebut telah terjadi kesepakatan yakni para penambang / pengambil
pasir dan masyarakat jika dalam kegiatannya telah membahayakan masyarakat maka
akan segera ditutup.
Paradigma
dengan adanya Proyek PLTU II Bunton pemerintah desa banyak duit adalah salah.
Yang benar adalah banyak masalah. Demikian ungkap Pj. Kades Bunton Adi Wirya.
Warga
sebetulnya sudah dua kali melakukan aksi demo terkait penghentian pengambilan
pasir, tetapi pada demo pertama para pendemo lari kocar-kacir karena diserang
oleh preman-preman yang diduga dibayar oleh para pengusaha pasir dan baru pada
demo yang kedua sudah ada jawaban pasti yakni pengambilan pasir besi dilahan
angkatan darat dihentikan. Sudirin
Tidak ada komentar:
Posting Komentar