Wakil Ketua Komisi D DPRD Cilacap,K.H. Muslikhin |
CILACAP,
ReALITA Online —
Prahara petani mahalnya harga pupuk bersubsidi Rp.125 ribu per zak serta serangan hama tikus berpotensi akan
membuat anjloknya produksi padi di Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah. Bahkan bahaya
kelaparan akan mengancam membuat petani makin frustasi.
Ketua Komisi D
DPRD Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah, H.A. Muslikhin kepada ReALITA Online mengatakan
bahwa faktor transisi anggaran adalah dasar pokok permasalahan tersebut. Karena
itu APBD Kabupaten Cilacap tahun 2012 paling cepat dapat direalisasikan dalam
kurun waktu 1 atau 2 bulan mendatang.
Artinya APBD
2012, kata dia lebih dengan sistem to name to address tidak ada anggaran yang
dicadangkan atau dana yang berhenti. Maka seluruh kegiatan berkaitan dengan
APBD Cilacap, harus menunggu 1-2 bulan ke depan, termasuk gaji DPRD.
Alasan Komisi
D bisa dibenarkan. Tapi yang menjadi pertanyaan sekarang, siapa wakil rakyat
yang paling berkompeten kurangnya kesejahteraan petani terlebih dengan melonjaknya
harga beras?
Namun salah
seorang anggota Komisi D yang hendak pulang dengan terburu-buru ketika diminta
komentarnya mengatakan: ”Nanti Komisi D akan membahas permasalahan kenaikan
harga beras dan dimungkinkan segera diadakan operasi pasar.Termasuk kenaikan
harga pupuk bersubsidi dan kerusakan tanaman padi karena terserang hama tikus.”
Sebuah
menyimpulkan jawaban Wakil Ketua Komisi D bahwa tiga permasalahan yang tengah
dihadapi petani kini tidak ada perhatian para wakil rakyat terhormat itu secara
serius.”Artinya dewan tidak responsif terhadap kepentingan rakyat Kabupaten Cilacap,”
ujar sumber yang minta namanya tidak
disebut. Sudirin
Tidak ada komentar:
Posting Komentar