Laman

HARTATI DIDUGA MENYUAP UNTUK JEGAL BISNIS ANAK AYIN *** DUA ANAK BUAH HARTATI MURDAYA TERANCAM LIMA TAHUN PENJARA *** ATURAN RSBI HARUS LEBIH RASIONAL DAN REALISTIS *** WASPADA, BANYAK JAMU DICAMPUR BAHAN KIMIA OBAT! *** BNPT: 86 % MAHASISWA DI 5 UNIVERSITAS TENAR DI JAWA TOLAK PANCASILA *** BNPB ALOKASIKAN RP80 MILIAR UNTUK PENANGGULANGAN KEKERINGAN ***

Rabu, 11 Januari 2012

Petani Cilacap Kini Bergelut Mahalnya Pupuk Bersubsidi dan Hama Tikus


Wakil Ketua Komisi D DPRD Cilacap,K.H. Muslikhin
CILACAP, ReALITA Online — Prahara petani mahalnya harga pupuk bersubsidi Rp.125 ribu per zak  serta serangan hama tikus berpotensi akan membuat anjloknya produksi padi di Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah. Bahkan bahaya kelaparan akan mengancam membuat petani makin frustasi.
Ketua Komisi D DPRD Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah, H.A. Muslikhin kepada ReALITA Online mengatakan bahwa faktor transisi anggaran adalah dasar pokok permasalahan tersebut. Karena itu APBD Kabupaten Cilacap tahun 2012 paling cepat dapat direalisasikan dalam kurun waktu 1 atau 2 bulan mendatang.
Artinya APBD 2012, kata dia lebih dengan sistem to name to address tidak ada anggaran yang dicadangkan atau dana yang berhenti. Maka seluruh kegiatan berkaitan dengan APBD Cilacap, harus menunggu 1-2 bulan ke depan, termasuk gaji DPRD.
Alasan Komisi D bisa dibenarkan. Tapi yang menjadi pertanyaan sekarang, siapa wakil rakyat yang paling berkompeten kurangnya kesejahteraan petani terlebih dengan melonjaknya harga beras?
Namun salah seorang anggota Komisi D yang hendak pulang dengan terburu-buru ketika diminta komentarnya mengatakan: ”Nanti Komisi D akan membahas permasalahan kenaikan harga beras dan dimungkinkan segera diadakan operasi pasar.Termasuk kenaikan harga pupuk bersubsidi dan kerusakan tanaman padi karena terserang hama tikus.”
Sebuah menyimpulkan jawaban Wakil Ketua Komisi D bahwa tiga permasalahan yang tengah dihadapi petani kini tidak ada perhatian para wakil rakyat terhormat itu secara serius.”Artinya dewan tidak responsif terhadap kepentingan rakyat Kabupaten Cilacap,” ujar  sumber yang minta namanya tidak disebut. Sudirin

Tidak ada komentar:

Posting Komentar