Laman

HARTATI DIDUGA MENYUAP UNTUK JEGAL BISNIS ANAK AYIN *** DUA ANAK BUAH HARTATI MURDAYA TERANCAM LIMA TAHUN PENJARA *** ATURAN RSBI HARUS LEBIH RASIONAL DAN REALISTIS *** WASPADA, BANYAK JAMU DICAMPUR BAHAN KIMIA OBAT! *** BNPT: 86 % MAHASISWA DI 5 UNIVERSITAS TENAR DI JAWA TOLAK PANCASILA *** BNPB ALOKASIKAN RP80 MILIAR UNTUK PENANGGULANGAN KEKERINGAN ***

Selasa, 10 Januari 2012

PPATK Curigai 1.800 Rekening Gendut


ilustrasi rekening
JAKARTA, ReALITA Online — Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) telah menyerahkan lebih kurang 1.800 laporan terkait rekening gendut kepada penegak hukum, seperti Kepolisian RI, Kejaksaan Agung, dan Komisi Pemberantasan Korupsi. Rekening gendut itu dilaporkan secara kumulatif sejak tahun 2003.
Menurut Ketua PPATK, Muhammad Yusuf, pemilik rekening yang diduga bermasalah bukan hanya pegawai negeri sipil yang selama ini diramaikan di publik, melainkan juga berasal dari pejabat, penegak hukum, maupun pegawai swasta. PPATK, kata dia, tak dapat mengungkap identitas pemilik rekening.
"Kami sampaikan ada beberapa, enggak cuma PNS. Nah, saya tidak bisa bicara detail siapa saja karena undang-undang melarang. Tapi ada juga penegak hukum. Sampai sekarang sekitar 1.800 lebih. Ada yang masih proses ditelusuri di penegak hukum," ujar Yusuf dalam seminar "Menelusuri Jejak Uang Haram Hasil Pencucian Uang Dalam Transaksi Perbankan dan Properti" di Jakarta, Selasa (10/1/2012).
Menurutnya, pihaknya tidak terpengaruh dengan kabar yang menyebut bahwa sejumlah PNS maupun pejabat telah menutup rekening mereka untuk mencegah penelusuran penegak hukum. Data PPATK, kata dia, telah tersimpan dan tidak akan berubah hingga mendapatkan laporan perubahan dari penegak hukum.
"Saya belum menerima laporan dari perbankan menutup rekening. Tapi, ditutup atau tidak, tidak masalah kan, data sudah ada," tuturnya.
"Data di kami tidak akan berubah, sampai ada laporan, ada finishing-nya dari penegak hukum, baru kita bisa membuat perubahan data mana yang sudah selesai dan mana yang belum. Semua, saya katakan semua diperiksa (rekening bermasalah) supaya ada keadilan dan kejelasan," sambung Yusuf.
Ia berharap sejumlah rekening dari 1.800 data yang belum dilakukan pemeriksaan oleh penegak hukum dan diselesaikan dan disampaikan pada PPATK. "Nah, kita berharap ada semacam kesungguhan dari para penegak hukum, disikapi dan diproses laporan kami ini," pungkas Yusuf.  kompas

Tidak ada komentar:

Posting Komentar