Kepsek SMKN I Kota Bekasi menunjukan hasil rakitan siswanya |
BEKASI, ReALITA Online — Mobil
"Kiat Esemka" memang tengah naik pamor saat ini. Pejabat-pejabat
negeri ini berlomba memesan mobil rakitan siswa-siswa SMK Solo tersebut. Dalam
waktu singkat pemesanan "Kiat Esemka" sudah mencapai 2.000 unit.
Tak hanya
siswa-siswa SMK di Solo yang disibukkan dengan meningkatnya pesanan tersebut.
Siswa-siwa SMKN 1 Kota Bekasi turut kebanjiran pesanan. Bisa demikian karena
mesin "Kiat Esemka" sesungguhnya dirakit pula oleh siswa-siswa SMKN 1
Kota Bekasi. "Pembuatan mobil Esemka sebenarnya projek dari Kementerian
Pendidikan Nasional. Sebanyak 23 SMK di seluruh Indonesia dilibatkan dalam
projek ini, termasuk kami. Bersama empat SMK lainnya, kami merakit komponen-komponen
mesin Esemka," ucap Kepala SMKN 1 Kota Bekasi, I Made Supriatna.
Sebelum
"Kiat Esemka" naik daun seperti sekarang ini, perakitan komponen
mesinnya hanya sebanyak lima unit sebulan. Sementara sekarang, SMKN 1 Kota
Bekasi mendapat pesanan pengerjaan 200 unit mesin. "Dalam satu bulan kami
targetkan siswa mampu menyelesaikan 25 unit. Seluruh siswa jurusan Teknik
Kendaraan Ringan turut dilibatkan, mulai dari kelas X hingga XII," ucap
Made lagi.
Namun target
tersebut nampaknya terlalu ringan bagi siswa-siswa SMKN 1 Kota Bekasi. Sebab
dalam sehari, empat unit sanggup dirampungkan. Pengerjaan pesanan yang dimulai
pekan lalu kini sudah menghasilkan 16 unit mesin yang siap dirakit bersama body
mobil lainnya.
"Sebenarnya
bisa saja menghasilkan lebih banyak mesin dalam sehari, tapi ini kan bukan
pabrik. Siswa tak perlu dibebani seperti itu, yang penting ilmu dan
pengalamannya mereka peroleh," ucap Eko Winarso, pengajar jurusan Teknik
Kendaraan Ringan.
Eko melanjutkan, pengerjaan perakitan komponen mesin Esemka dibagi dalam 10 pos yang masing-masingnya dikerjakan 1-2 siswa. Dengan sistem roda berjalan, 144 komponen mesin dirakit hingga menjadi satu-kesatuan.
Eko melanjutkan, pengerjaan perakitan komponen mesin Esemka dibagi dalam 10 pos yang masing-masingnya dikerjakan 1-2 siswa. Dengan sistem roda berjalan, 144 komponen mesin dirakit hingga menjadi satu-kesatuan.
Di pos akhir,
hasil rakitan yang sudah disatukan diuji coba kelayakannya. Hanya mesin yang
lulus uji coba dan sanggup beroperasi yang akan dikirim untuk dirakit.
"Ada saja mesin yang gagal dinyalakan, itu karena ada pengencangan baut
atau pemasangan komponen lain yang tidak pas," ucap Eko.
Kesulitan
tersebut diakui pula oleh siswa yang bertugas mengencangkan baut pada salah
satu komponen mesin. "Susah-susah gampang sih mengerjakannya. Kalau
bautnya nggak kencang atau silinder piston nggak pas sama bloknya, keseluruhan
mesin bisa bocor," ucap Bayu Aji (17), siswa kelas XI.
Namun meskipun
sulit, Bayu sangat menikmati pengalaman yang diperolehnya tersebut. Terselip
pula rasa bangga. Sebab dirinya turut terlibat dalam perakitan mesin "Kiat
Esemka" yang saat ini tengah menjadi perbincangan hangat di seluruh
negeri. Sebenarnya SMKN 1 Kota Bekasi bisa juga mengecap kebanggaan yang lebih
lagi, sebab tawaran merakit mobil, tak sekadar mesinnya, pernah ditawarkan.
Akan tetapi karena keterbatasan lahan, tawaran tersebut ditolak. "Lahan
kami terlalu sempit, untuk bengkel perakitan mesin saja kurang luas. Apalagi
kalau sampai harus merakit body mobil, tempatnya tidak ada," ucap Made.
Idealnya,
lahan SMKN 1 Kota Bekasi berdiri di area seluas satu hektare. Namun lahan yang
tersedia sekarang hanya 9.780 meter persegi. "Kami akan minta perluasan
kepada Pemerintah Kota Bekasi. Kebetulan di belakang sekolah ada lahan kosong
yang mungkin bisa dibebaskan," ucap Made lagi.
Namun bila
permintaan tersebut tak dipenuhi, Made punya cara lain untuk mewujudkan
cita-cita merakit mobil lokal asal Kota Bekasi. SMK dengan jurusan otomotif
akan dilibatkannya dalam pengerjaan mobil tersebut. "Di sini tetap
perakitan komponen mesinnya, tapi perakitan hingga menjadi mobil dikerjakan di
SMK lain yang berkemampuan untuk itu. Jika rencana ini berjalan, saya yakin
tingkat pengangguran di kota ini bisa ditekan. Bermunculannya produk-produk
dalam negeri pun mendorong kecintaan masyarakatnya," katanya. PRLM
Tidak ada komentar:
Posting Komentar