Wamenag, Nasaruddin Umar |
Hal ini
merupakan fenomena yang sangat memprihatinkan, kata Nasaruddin Umar di hadapan
ratusan warga Kementerian Agama Provinsi Riau saat berlangsung Hari Amal Bakti
(HAB) ke-66 kementerian tersebut, di Pekanbaru, Minggu malam.
"Praktik
mistik dan dukun laris di Pilkada," kata Nasaruddin yang tiba-tiba
disambut tepuk tangan riuh para tamu undangan. Hadir pada acara tersebut Ka
Kanwil Kementerian Agama Provinsi Riau, H. Asyari Nur dan para pejabat di
lingkungan kementerian setempat.
Wamenag
mengaku prihatin dengan kejadian tersebut. Sebab, selain merusak nilai-nilai
agama juga membawa pengaruh buruk bagi kehidupan berbangsa. Sementara di sisi
lain ia melihat para calon yang bertarung dalam Pilkada merasa tak percaya diri
jika tidak didukung dukun. Mereka merasa tak punya pegangan. Padahal perbuatan
demikian telah menyeret yang bersangkutan terjerumus ke tindakan musrik.
Pada saat
bersamaan Pilkada berlangsung, lanjut Wamenag, permainan sogok atau amplop ikut
mengiringi. Semua harus berbau amplop untuk memuluskan keinginan yang pada
akhirnya secara tak sadar membawa keruntuhan akhlak, etika dan nilai agama.
Jika kejujuran
dan bertindak di luar koridor tuntunan agama, kata Nasaruddin Umar,sehingga
jangan heran kekerasan atas nama agama pun ikut mewarnai, seperti terorisme. ANT
Tidak ada komentar:
Posting Komentar