Laman

HARTATI DIDUGA MENYUAP UNTUK JEGAL BISNIS ANAK AYIN *** DUA ANAK BUAH HARTATI MURDAYA TERANCAM LIMA TAHUN PENJARA *** ATURAN RSBI HARUS LEBIH RASIONAL DAN REALISTIS *** WASPADA, BANYAK JAMU DICAMPUR BAHAN KIMIA OBAT! *** BNPT: 86 % MAHASISWA DI 5 UNIVERSITAS TENAR DI JAWA TOLAK PANCASILA *** BNPB ALOKASIKAN RP80 MILIAR UNTUK PENANGGULANGAN KEKERINGAN ***

Selasa, 24 Januari 2012

Warga Tidak Tahu Korban Penculikan Ibu Hamil


Sarubi, korban penculikan
SEMARANG, ReALITA Online — Warga sekitar rumah indekos yang ditempati pasangan suami istri Sardi (35) dengan Sarubi Niati Cholisoh (26), mengaku tidak mengetahui kehamilan korban, yang melapor ke polisi karena telah disekap dan bayi laki-lakinya diculik.
"Saya tidak tahu pasti apakah korban benar-benar hamil karena jarang terlihat dan tidak pernah bersosialisasi dengan warga sekitar," kata Kiki, anak dari Hariadi selaku Ketua RT 02 di Semarang, Minggu,(22/1/2012).
Ia mengatakan, beberapa penghuni rumah indekos milik seseorang yang tinggal di Jakarta itu juga jarang terlihat keluar rumah untuk bersosialisasi dengan warga sekitar.
"Penghuni maupun penjaga indekos tidak pernah ikut kegiatan rutin RT sehingga banyak warga yang tidak tahu kebenaran korban hamil atau tidak," ujarnya.
Saat didatangi, rumah indekos dua lantai yang bercat kuning dan terletak di Jalan Sidodadi Timur Nomor 34, Kelurahan Karangtempel, Kecamatan Semarang Timur, sepi dengan pintu pagar dikunci.
Ketika bel rumah ditekan berkali-kali tidak ada satupun penghuni rumah indekos yang keluar, meskipun salah satu jendela di lantai dua terlihat terbuka.
Wahono (24), salah seorang karyawan Toko Indomaret di Jalan Labuhan Semarang mengaku, tidak mengetahui ada penculikan seorang perempuan, padahal saat melapor di kepolisian, korban mengaku diculik di depan toko tersebut.
"Kalau terjadi apa-apa di depan toko saya pasti lihat karena lokasi toko yang bisa melihat cukup bebas dan luas ke arah depan," kata Wahono yang warga Kabupaten Kendal itu yang bertugas saat terjadi penculikan terhadap korban.
Menurut dia, beberapa waktu lalu ada beberapa petugas kepolisian yang datang dan meminta diputarkan rekaman kamera CCTV, namun di rekaman tersebut tidak ada gambar penculikan terhadap korban.
Suami korban, Sardi, yang sehari-hari berjualan lumpia di Jalan Ahmad Yani Semarang saat dihubungi melalui telepon seluler terkesan menghindar dan hanya mengatakan bahwa dirinya sedang sibuk sehingga tidak bisa diganggu.
Saat melapor secara resmi di Sentra Pelayanan Kepolisian Mapolrestabes Semarang, Minggu, Niati mengaku, diculik oleh beberapa pria tak dikenal pada Rabu (18/1) pukul 08.00 WIB.
Ketika sedang berjalan, saat hendak membeli bubur ayam tidak jauh dari tempat tinggalnya, korban dihampiri sejumlah pria yang menanyakan tempat indekos dan tiba-tiba langsung membius korban hingga tidak sadar.
Setelah sadar, korban mengaku sudah berada di dalam gudang dan dijaga oleh seorang pria berbadan tegap.
Korban yang hamil delapan bulan, saat diculik itu juga sempat menghubungi suaminya melalui telepon seluler dan mengatakan kalau dirinya berada di dalam gudang, namun kemudian direbut oleh pria yang tidak dikenal itu.
Tidak lama kemudian, datang dua perempuan mengenakan pakaian perawat yang memaksa korban agar meminum obat dan beberapa waktu kemudian korban melahirkan dengan mendapat bantuan paramed. ANT

Tidak ada komentar:

Posting Komentar