Sarubi, korban penculikan |
SEMARANG, ReALITA
Online — Warga sekitar rumah indekos yang ditempati
pasangan suami istri Sardi (35) dengan Sarubi Niati Cholisoh (26), mengaku
tidak mengetahui kehamilan korban, yang melapor ke polisi karena telah disekap
dan bayi laki-lakinya diculik.
"Saya tidak tahu pasti
apakah korban benar-benar hamil karena jarang terlihat dan tidak pernah
bersosialisasi dengan warga sekitar," kata Kiki, anak dari Hariadi selaku
Ketua RT 02 di Semarang, Minggu,(22/1/2012).
Ia mengatakan, beberapa
penghuni rumah indekos milik seseorang yang tinggal di Jakarta itu juga jarang
terlihat keluar rumah untuk bersosialisasi dengan warga sekitar.
"Penghuni maupun penjaga
indekos tidak pernah ikut kegiatan rutin RT sehingga banyak warga yang tidak tahu
kebenaran korban hamil atau tidak," ujarnya.
Saat didatangi, rumah indekos
dua lantai yang bercat kuning dan terletak di Jalan Sidodadi Timur Nomor 34,
Kelurahan Karangtempel, Kecamatan Semarang Timur, sepi dengan pintu pagar
dikunci.
Ketika bel rumah ditekan
berkali-kali tidak ada satupun penghuni rumah indekos yang keluar, meskipun
salah satu jendela di lantai dua terlihat terbuka.
Wahono (24), salah seorang
karyawan Toko Indomaret di Jalan Labuhan Semarang mengaku, tidak mengetahui ada
penculikan seorang perempuan, padahal saat melapor di kepolisian, korban
mengaku diculik di depan toko tersebut.
"Kalau terjadi apa-apa di
depan toko saya pasti lihat karena lokasi toko yang bisa melihat cukup bebas
dan luas ke arah depan," kata Wahono yang warga Kabupaten Kendal itu yang
bertugas saat terjadi penculikan terhadap korban.
Menurut dia, beberapa waktu
lalu ada beberapa petugas kepolisian yang datang dan meminta diputarkan rekaman
kamera CCTV, namun di rekaman tersebut tidak ada gambar penculikan terhadap
korban.
Suami korban, Sardi, yang
sehari-hari berjualan lumpia di Jalan Ahmad Yani Semarang saat dihubungi
melalui telepon seluler terkesan menghindar dan hanya mengatakan bahwa dirinya
sedang sibuk sehingga tidak bisa diganggu.
Saat melapor secara resmi di
Sentra Pelayanan Kepolisian Mapolrestabes Semarang, Minggu, Niati mengaku,
diculik oleh beberapa pria tak dikenal pada Rabu (18/1) pukul 08.00 WIB.
Ketika sedang berjalan, saat
hendak membeli bubur ayam tidak jauh dari tempat tinggalnya, korban dihampiri
sejumlah pria yang menanyakan tempat indekos dan tiba-tiba langsung membius
korban hingga tidak sadar.
Setelah sadar, korban mengaku
sudah berada di dalam gudang dan dijaga oleh seorang pria berbadan tegap.
Korban yang hamil delapan
bulan, saat diculik itu juga sempat menghubungi suaminya melalui telepon
seluler dan mengatakan kalau dirinya berada di dalam gudang, namun kemudian
direbut oleh pria yang tidak dikenal itu.
Tidak lama kemudian, datang dua
perempuan mengenakan pakaian perawat yang memaksa korban agar meminum obat dan
beberapa waktu kemudian korban melahirkan dengan mendapat bantuan paramed. ANT
Tidak ada komentar:
Posting Komentar