JAKARTA,
REALITA Online —
Adanya kiriman uang dari Permai Grup (perusahaan milik Nazaruddin) ke gedung
Dewan Perwakilan Rakyat kembali terungkap. Mantan staf keuangan Permai Grup,
Saiful Bahri, mengaku dua kali ikut mengantarkan paket uang berbentuk kado
seukuran kotak sepatu ke DPR sekitar April 2010.
Hal
itu diungkapkan Bahri saat menjadi saksi dalam persidangan terdakwa kasus
dugaan suap wisma atlet SEA Games, Muhammad Nazaruddin, di Pengadilan Tindak
Pidana Korupsi, Jakarta, Rabu (8/2/2012). "Saya enggak tahu isinya berapa,
cuma kecil, dibungkus kertas kado," kata Bahri.
Saat
itu, Bahri diminta Oktarina Furi (staf keuangan Permai Grup) untuk menemani
Luthfi (sopir Yulianis) mengantar uang ke gedung DPR, Senayan, Jakarta. Bahri
diminta memastikan paket kado berisi uang tersebut diterima oleh Aan, sopir
Nazaruddin yang menunggu di basement DPR.
"Tugasnya
dari Bu Rina, 'Tolong temani Pak Luthfi antarkan ini ke sopir babe
(Nazaruddin), namanya Aan'," tutur Bahri menirukan Furi saat itu.
Setelah
sampai di gedung DPR, kata Bahri, paket itu dibawa Luthfi ke Aan yang menunggu
di basement. Setelah paket uang itu diserahkan ke Aan, Bahri dan Luthfi
kembali ke Permai Grup tanpa mengetahui kepada siapa paket itu ditujukan.
"Setelah
itu kita pulang, Pak Luthfi driver-nya (sopirnya), yang serahkan Pak
Luthfi, kita enggak turun ke basement, hanya ke mobil saja," ungkap
Bahri.
Selang
dua minggu kemudian, Bahri mengaku kembali diminta menemani Luthfi mengantarkan
uang ke gedung DPR. Sama seperti paket uang sebelumnya, paket kali ini juga
dibungkus seperti kado. "Besar paketnya hampir sama, dengan kertas kado
berwarna anak-anak," tutur Bahri.
Setelah
memastikan kalau paket itu diterima Aan, Bahri dan Luthfi kembali ke Permai Grup.
Kemudian, Bahri mengaku sempat bertanya kepada Oktarina mengenai isi paket yang
diantarkan ke DPR itu. Menurut Oktarina, kata Bahri, isi paket itu berupa uang
senilai 200.000 dollar AS.
Sebelumnya,
saat bersaksi dalam persidangan, Luthfi mengaku pernah dua kali mengantarkan
uang ke gedung DPR pada 5 Mei 2010. Pagi hari, dia mengantar uang dalam kardus printer,
kemudian sore harinya kembali ke DPR mengantar uang dalam kardus rokok.
Menurut
Luthfi, uang miliaran rupiah itu ditujukan ke ruangan anggota Badan Anggaran
DPR, I Wayan Koster, di lantai 6 gedung DPR. Mantan Wakil Direktur Keuangan
Permai Grup, Yulianis, mengatakan bahwa Permai Grup mengeluarkan kas senilai
1,1 juta dollar AS untuk DPR atas permintaan Nazaruddin. Uang jutaan dollar
itu, kata Yulianis, untuk menggiring proyek wisma atlet SEA Games 2011. kompas
Tidak ada komentar:
Posting Komentar