Laman

HARTATI DIDUGA MENYUAP UNTUK JEGAL BISNIS ANAK AYIN *** DUA ANAK BUAH HARTATI MURDAYA TERANCAM LIMA TAHUN PENJARA *** ATURAN RSBI HARUS LEBIH RASIONAL DAN REALISTIS *** WASPADA, BANYAK JAMU DICAMPUR BAHAN KIMIA OBAT! *** BNPT: 86 % MAHASISWA DI 5 UNIVERSITAS TENAR DI JAWA TOLAK PANCASILA *** BNPB ALOKASIKAN RP80 MILIAR UNTUK PENANGGULANGAN KEKERINGAN ***

Kamis, 09 Februari 2012

Paket Kado Berisi Uang Diantarkan ke Gedung DPR

 JAKARTA, REALITA Online — Adanya kiriman uang dari Permai Grup (perusahaan milik Nazaruddin) ke gedung Dewan Perwakilan Rakyat kembali terungkap. Mantan staf keuangan Permai Grup, Saiful Bahri, mengaku dua kali ikut mengantarkan paket uang berbentuk kado seukuran kotak sepatu ke DPR sekitar April 2010.
Hal itu diungkapkan Bahri saat menjadi saksi dalam persidangan terdakwa kasus dugaan suap wisma atlet SEA Games, Muhammad Nazaruddin, di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi, Jakarta, Rabu (8/2/2012). "Saya enggak tahu isinya berapa, cuma kecil, dibungkus kertas kado," kata Bahri.
Saat itu, Bahri diminta Oktarina Furi (staf keuangan Permai Grup) untuk menemani Luthfi (sopir Yulianis) mengantar uang ke gedung DPR, Senayan, Jakarta. Bahri diminta memastikan paket kado berisi uang tersebut diterima oleh Aan, sopir Nazaruddin yang menunggu di basement DPR.
"Tugasnya dari Bu Rina, 'Tolong temani Pak Luthfi antarkan ini ke sopir babe (Nazaruddin), namanya Aan'," tutur Bahri menirukan Furi saat itu.
Setelah sampai di gedung DPR, kata Bahri, paket itu dibawa Luthfi ke Aan yang menunggu di basement. Setelah paket uang itu diserahkan ke Aan, Bahri dan Luthfi kembali ke Permai Grup tanpa mengetahui kepada siapa paket itu ditujukan.
"Setelah itu kita pulang, Pak Luthfi driver-nya (sopirnya), yang serahkan Pak Luthfi, kita enggak turun ke basement, hanya ke mobil saja," ungkap Bahri.
Selang dua minggu kemudian, Bahri mengaku kembali diminta menemani Luthfi mengantarkan uang ke gedung DPR. Sama seperti paket uang sebelumnya, paket kali ini juga dibungkus seperti kado. "Besar paketnya hampir sama, dengan kertas kado berwarna anak-anak," tutur Bahri.
Setelah memastikan kalau paket itu diterima Aan, Bahri dan Luthfi kembali ke Permai Grup. Kemudian, Bahri mengaku sempat bertanya kepada Oktarina mengenai isi paket yang diantarkan ke DPR itu. Menurut Oktarina, kata Bahri, isi paket itu berupa uang senilai 200.000 dollar AS.
Sebelumnya, saat bersaksi dalam persidangan, Luthfi mengaku pernah dua kali mengantarkan uang ke gedung DPR pada 5 Mei 2010. Pagi hari, dia mengantar uang dalam kardus printer, kemudian sore harinya kembali ke DPR mengantar uang dalam kardus rokok.
Menurut Luthfi, uang miliaran rupiah itu ditujukan ke ruangan anggota Badan Anggaran DPR, I Wayan Koster, di lantai 6 gedung DPR. Mantan Wakil Direktur Keuangan Permai Grup, Yulianis, mengatakan bahwa Permai Grup mengeluarkan kas senilai 1,1 juta dollar AS untuk DPR atas permintaan Nazaruddin. Uang jutaan dollar itu, kata Yulianis, untuk menggiring proyek wisma atlet SEA Games 2011.  kompas

Tidak ada komentar:

Posting Komentar