SUBANG,
ReALITA Online —
Pertemuan berbagai pihak terkait membahas masalah rusaknya lingkungan di
kawasan Subang selatan, termasuk di Ciater, akibat alih fungsi lahan tidak
membuahkan hasil, Rabu (8/2/12).
Dalam
pertemuan yang berlangsung di ruang Komisi C DPRD Kabupaten Subang tersebut,
perwakilan warga dan beberapa LSM yang bergerak di lingkungan hidup tidak puas
dengan jawaban yang disampaikan perwakilan PTPN, Kehutanan, maupuan Pemkab
Subang.
Oleh
karena itu, rencananya pertemuan lanjutan akan dilaksanakan kembali dengan
jadwal ditentukan kemudian. Pertemuan yang dijadwalkan Komisi C DPRD mengundang
berbagai pihak terkait, di antaranya perwakilan warga, PTPN VIII, Dinas
Kehutanan dan Perkebunan, serta beberapa LSM Lingkungan Hidup itu merupakan
tidak lanjut dari aksi Gerakan Masyarakat Peduli Lingkungan (Gampil) Ciater
Subang, beberapa waktu lalu.
Ketika
itu Gampil mendesak lahan yang sudah beralih fungsi dari pohon kayu menjadi kebun
sayuran di kawasan Ciater segera dikembalikan lagi ke fungsi awalnya. Sebab
kondisi saat ini sudah semakin parah dan berdampak kepada pencemaran sumber
mata air.
Sumber
air yang biasa digunakan warga sering kali menjadi keruh, apalagi saat hujan
turun.Pada Rabu (8/2/12) DPRD mengundang berbagai pihak terkait guna membahas
dan mencari solusinya.
Namun
pertemuan yang berlangsung sekitar tiga jam tersebut berkali kali diwarnai aksi
protes dan interupsi perwakilan warga maupun beberapa LSM peduli lingkungan.
Hingga pertemuan ditutup, belum menghasilkan titik temu. Sebab perwakilan warga
dan LSM tidak puas dengan jawaban yang disampaikan Dinas Kehutanan dan
Perkebunan maupun PTPN VIII. Mereka menganggap tidak bisa memberikan keputusan
yang jelas terkait tuntutan yang disampaikan. Sumber:PRLM
Tidak ada komentar:
Posting Komentar