KARAWANG, REALITA
Online — Puluhan kepala desa (kades) yang terakan oleh tergabung dalam
Asosiasi Pemerintahan Desa Seluruh Indonesia (Apdesi) Kabupaten Karawang
meminta agar bupati melaksanakan pembangunan gedung percontohan (prototype)
kantor desa secara swakelola. Pasalnya, pembangunan kantor desa yang
dilaksanakan oleh pemborong hasilnya sangat buruk, padahal menelan biaya lebih
besar.
“Pada
tahun 2010 silam pembangunan kantor desa percontohan dilaksanakan secara
swakelola dan hasilnya bagus. Namun, pada tahun 2011, pembangunan kantor desa
dipercayakan kepada pemborong, ternyata hasilnya tidak memuaskan,” ujar Ketua
Apdesi, Asep Komara, ketika berdialog dengan Komisi A DPRD setempat, Kamis
(9/2/12).
Menurut
Asep, dari 28 kantor desa yang dibangun tahun 2011, hanya 12 unit bangunan yang
bisa diselesaikan dengan baik oleh pemborong. Sedangkan, sisanya masih
dibiarkan terbengkalai hingga sekarang.
Pada
tahun 2010 lalu, sambung Asep, jumlah kantor desa yang dibangun 100 unit, dan
99 unit bangunan mampu diselesaikan oleh para kepala desa yang diberi
kepercayaan membungun kantornya masing-masing secara swakelola.
”Pembangunan
kantor desa secara swakelola hanya membutuhkan dana Rp 340 juta per unit.
Sedangkan pembangunan oleh pemborong alokasi anggarannya Rp 400 juta,” kata
Asep lebih lanjut. PRLM
Tidak ada komentar:
Posting Komentar