JAKARTA,
ReALITA Online —
Pemerintah melalui Kementrian Sekretariat Negara (Kemensekneg) dianggap
membohongi publik dengan menaikan anggaran pembelian pesawat khusus
kepresidenan. Semula diajukan ke DPR senilai USD 85 juta, kemudian meningkat
menjadi USD 91,2 juta.
“Yang ditawarkan ke
DPR USD 85 juta, tapi sekarang naik menjadi USD 91 juta. Gila nih,” ujar
Koordinator Advokasi dan Investigasi Sekretariat Nasional Forum Indonesia untuk
Transparansi Anggaran (Fitra), Uchok Sky Khadafi, dalam pesan singkatnya kepada
okezone,
Jumat (10/2/2012).
Menanggpi hal itu,
Kepala Biro Tata Usaha dan Humas Kementerian Sekretariat Negara Sugiri
membantah. Menurut Sugiri ada kesalahpahaman di public mengenai harga pesawat
kepresidenan tersebut.
“USD58 juta itu
baru Green Aircraft saja, ada anggapan bahwa USD58 juta itu sudah semua,
padahal tidak masih ada cabin interior USD27 dan security system USD4,5 juta
dan totalnya USD9,1 juta itu,” papar Sugiri kepada okezone, Jumat (10/2/2012).
Sebelumnya,
Sekretaris Kementrian Sekretariat Negara, Lambok Nahatan, mengatakan dalam
jumpa pers di kantornya Kamis, 9 Februari mengakui adanya kesalahan dari
pihaknya yang kurang menjelaskan kepada publik mengenai jumlah anggaran tersebut.
“Jumlah awal
menyatakan tahun lalu itu sebenarnya hanya untuk Green Aircraft, pesawat tanpa
perabotan didalamnya. Kita mungkin belum menjelaskan masalah ini dengan benar
dan orang sekarang memiliki persepsi yang salah tentang hal itu,” kata Lambok. Sumber:okezone
Tidak ada komentar:
Posting Komentar