Laman

HARTATI DIDUGA MENYUAP UNTUK JEGAL BISNIS ANAK AYIN *** DUA ANAK BUAH HARTATI MURDAYA TERANCAM LIMA TAHUN PENJARA *** ATURAN RSBI HARUS LEBIH RASIONAL DAN REALISTIS *** WASPADA, BANYAK JAMU DICAMPUR BAHAN KIMIA OBAT! *** BNPT: 86 % MAHASISWA DI 5 UNIVERSITAS TENAR DI JAWA TOLAK PANCASILA *** BNPB ALOKASIKAN RP80 MILIAR UNTUK PENANGGULANGAN KEKERINGAN ***

Rabu, 09 Mei 2012

Sulitnya Orangtua Komunikasi Setelah Anak Jadi TKW


ReALITA Online  — Sekitar 34 Tenaga Kerja Wanita (TKW) asal Kabupaten Bekasi, Karawang, Indramayu, dan Cianjur, Provinsi Jawa Barat, putus komunikasi.
PERISTIWA tersebut terungkap saat orangtua TKW tersebut menghubungi majikan mereka lewat telepon. Bahkan yang didapat adalah ungkapan berbahasa Arab yang sudah pasti tidak dimengerti para orangtua. Maklum, kalau telepon di negeri asing nan jauh langsung terputus.
TKW berjumlah 34 orang tersebut lebih banyak berasal dari Kabupaten Karawang, yakni 25 orang asal Kecamatan Majalaya, Jayakerta, Tirtajaya, Cilamaya Wetan dan Cilamaya Kulon. Kemudian 7 orang dari Kecamatan Pebayuran dan Suka Karya, Kabupaten Bekasi, dan 1 orang dari Kecamatan Semaya, Kabupaten Indramayu, berikut 1 orang dari Kecamatan Tanggeng, Kabupaten Cianjur.
Memang keempat kabupaten tersebut masyarakatnya dikenal asal TKW terbanyak di Provinsi Jawa Barat. Meskipun peristiwa menyedihkan selalu menimpa TKW dari daerah tersebut—tidak membuat calon TKW jadi surut mengurungkan niatnya menjadi TKI ke negara yang membutuhkan mereka.
Seperti yang dialami oleh Acim warga Kampung Krajan RT.09 RW.02, Desa Jaya  Makmur, Kecamatan Jaya Kerta, Kab. Karawang. Sejak PT Adi Santana Kencana Mas memberangkatkan Acih Binti Acim anaknya ke Jordania tanggal 4 April 2001 hingga kini atau hampir 11 tahun Acim belum bisa berhubungan dengan Acih anaknya.
Begitu juga Mahpud warga Kampung Sepat Kerep, RT.16 RW.04, Desa Cikarang, Kecamatan Cilamaya Wetan, Kab. Karawang hingga saat ini belum bisa berkomunikasi dengan Susanti  yang diberangkatkan PT Antar Indo Sadya tanggal 1 Nopember 2007.
Keluhan serupa diungkapkan oleh Jenggot ayah Tuti warga Kampung Ciwaru, RT.07 RW.04, Desa Srikanmulya, Kecamatan Tirtajaya, belum bisa dihubungi sejak diberangkatkan PT Jasebu Prima Internusa ke Saudi Arabia tanggal 4 April 2005.
Surta warga Kampung Sukajaya , RT.01 RW.05, Desa Kemiri,Kecamatan Jaya Kerta, Kab. Karawang selalu dihantui rasa kuatir akan nasib Sukiah yang diberangkatkan PT Amil Fajar ke Jordania pada 25 Juni 2001, mengalami nasib yang sama putus komunikasi.
Ungkapan yang sama juga disampaikan Anwar Efendi soal nasib Wartini anaknya yang sama sekali tidak diketahui rimbanya sejak 1 Mei 2004 meninggalkan kampung halaman. Ironsinya, sponsor dan nama PJTKI yang merekrut dan memberangkatkan anaknya, tidak diketahui.
Singkatnya, orangtua dan sanak saudara 34 TKW, keluhan mereka sama, yaitu komunikasi terputus hingga sekarang. Mereka pun mengatakan belum pernah merasakan seperti apa hasil jerih payah anak mereka di negeri orang.
“Boro-boro Real pak dikirim, di mana anak saya sebenarnya berada belum saya ketahui. Saya temui sponsor yang merekrut anak saya Nopi Yanti selalu menghindar,” tutur Doni Rahman warga Kampung Pulau Semut, RT.10 RW.05, Desa Suka Laksana, Kecamatan Suka Karya.
Menurut pengamatan ReALITA bahwa kondisi ekonomi orangtua 34 TKW tersebut tergolong dari masyarakat kurang mampu. Karena itu, mereka sangat mengharapkan uluran tangan relawan untuk mencari tahu di negeri mana anak-anak mereka sebenarnya.
Selain itu, para calo TKW diharapkan tidak meninggalkan derita orangtua TKW yang ia rekrut dan dikirim ke PJTKI, sebaiknya membantu mereka dengan cara menuntun ke perusahaan yang memberangkatkan. Dengan kesediaan sponsor bisa menjadi solusi bagi orangtua dan sanak keluarga TKW. Ust Syamsudin

1 komentar:

  1. Selamat malam, min dapat data ini darimana? Tau lokasi pt adi santana kencana mas ga? Bibi saya lewat pt adi santana kencana mas jadi tkw udah 14 tahun ga adaakabar

    BalasHapus