![]() |
Agus dan kedua orangtuanya |
KARAWANG, ReALITA Online — Asep
bin Kamin tidak memiliki pekerjaan yang menetap. Sehari-hari ia jadi buruh tani
di sawah milik orang lain. Dia tidak memiliki sejangkal pun tanah, baik warisan
dari orangtua maupun hasil beli sendiri. Asep dan istri bersama balitanya
tinggal di sebuah rumah sangat sederhana berlantaikan tanah berdinding bilik. Bila
musim hujan disertai angin kencang, mereka harus was-was penuh gelisah
rumah mereka akan rubuh. Dia mengaku sangat prihatin akan kondisi anaknya
berkelamin ganda dan selalu berpikir bagaimana supaya bisa sembuh. Dikarenakan tidak
punya uang, kepeduliannya terhadap anaknya tidak pernah terlaksana.
Berikut ini Asep memaparkan kepada ReALITA:
Berikut ini Asep memaparkan kepada ReALITA:
SEJAK Agus
lahir kami sudah tahu dia berkelamin ganda dari ibu bidan Neneng. Kata bu bidan
bayi kami laki-laki, itulah sebabnya saya
beri nama Agus Ramdani. Ketika itu ibu bidan juga mengajurkan supaya kami
merujuk Agus ke RSUD Karawang. Ya, itu tadi, karena terbentur dana akhirnya
kami tidak pernah melakoni saran bu bidan.
Dokter di Puskesmas Tirtajaya juga
membenarkan Agus berkelamin ganda dan harus dirujuk ke RSUD supaya mendapat
perawatan lebih serius. Lagi-lagi saya tidak lakukan karena belum juga punya uang. Jangankan mengobati
Agus untuk makan saja kami masih repot, akhirnya saya pasrah kepada Allah swt
saja bagaimana nasib hidup Agus dan
kondisi dia setelah besar nanti.
Kalau saya punya sawah atau benda apa
saja yang bisa dijual, pa sti sudah
saya jual demi kesembuhan anak kami Agus, tapi sama sekali kami tidak punya
apa-apa. Saya berniat mau pinjam kepada orangtua dan mertau, tapi mereka pun
sama sekali tidak punya harta yang bisa dijual.
Saya pernah mendengar ada perobatan
gratis dari pemerintah melalui Jamkesda dan Jamkesmas, tapi keluarga saya tidak
pernah didata pak Ketua RT maupun Wakil dan Kepala Dusun. Saya tidak mengerti
bagaimana caranya untuk mendapatkannya.
Menyoal mengapa tidak melaporkan kepada
Kepala Desa Sirkanmulyan tentang kondisi kesehatan Agus, saya takut melaporkan
kepada pa lurah karena saya menganggap percuma tidak bakal ada tanggapan.
Setahu saya namanya penyakit tidak lepas dari uang dan pasti pakai uang. Saya
sadar tidak punya uang untuk mengobati Agus anak saya.
Daging yang menonjol keluar saya yakini
bukan kelamin laki-laki karena tidak terdapat buah zakar. Karena itu saya
kurang yakin anak saya Agus laki-laki.
Bagaimana supaya Agus bisa teratasi
dari kelamin ganda, saya tidak bisa jawab dan berbuat apa-apa. Kecuali kalau
hati orang-orang yang berduit terketuk untuk meringankan tangan merogoh
kantongnya untuk membantu biaya pengobatan Agus. Musibah yang menimpa anak kami
Agus saya serahkan kepada Allah yang maha kuasa karena kehendak-Nyalah yang
jadi.
Bagi yang terketuk hatinya untuk
membantu derita Agus silahkan hubungi 081386906262, 081584777977 atau melalui
rekening .
Tidak ada komentar:
Posting Komentar