![]() |
| Rahmat Effendi, Walikota Bekasi |
BEKASI,
ReALITA Online — Kementerian
Lingkungan Hidup mengganjar Kota Bekasi, Jawa Barat, predikat kota metropolitan
terkotor di Indonesia. Predikat tersebut diberikan bersamaan dengan peringatan
Hari Lingkungan Hidup Sedunia, Selasa (5/6/2012) lalu.
Predikat tersebut disematkan
oelh Kementerian Lingkungan Hidup itu, ada benarnya. Di sejumlah lokasi, di Kota
Bekasi belum bersih dari sampah. Sungai Kalibaru, misalnya, sampah warga
menumpuk di sepanjang sungai yang mengalir di pinggiran permukiman tersebut.
Setiap hari sampah-sampah warga terus terlihat di Sungai
Kalibaru. Mulai sampah rumah tangga hingga sampah pasar, sehingga aliran air
sungai jadi tertutup.
Tidak hanya itu, sejumlah ruas jalan juga masih kotor,di jalan
baru, Bekasi Timur, misalnya, setiap malam menjadi pasar tradisional dadakan. Setelah
pasar usai, sampah menumpuk di selokan dan saluran air.
Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi meminta maaf kepada warga
Bekasi atas predikat buruk itu. Namun, Rahmat menilai predikat itu tidak wajar.
Ia menduga, Kementerian Lingkungan Hidup salah menilai.
Rahmat menjelaskan, lingkungan perumahan warga dan jalan raya
sudah bagus. Selain itu, penyebaran dan penambahan titik penilaian ketimbang
tahun lalu menjadi penyebab sulitnya mengontrol sejumlah titik penilaian. “Makanya
Kota Bekasi mendapat predikat itu,”tandasnya.
Dia mengatakan, pihaknya kini berusaha memperbaiki predikat
itu dengan merubah perilaku dan budaya warga Kota Bekasi. Ia meminta warga Kota
Bekasi ikut serta dalam pembenahan Kota Bekasi dan ikut menanggung malu
terhadap apa yang didapatkan Kota Bekasi.
Data Dinas Kebersihan Kota Bekasi menyebutkan, saat ini ada ratusan
lebih titik sampah liar di Kota Bekasi dan 1.500 ton sampah per hari.
Sampah-sampah itu harus diangkat dan diolah. Namun, Dinas Kebersihan baru bisa mengatasi
sekitar 500 ton sampah. Esi,Sumber: metrotvnews

Tidak ada komentar:
Posting Komentar