![]() |
ilustrasi kawasan industri |
JAKARTA, ReALITA Online — Riset konsultan
properti Colliers International menyatakan, telah terjadi kenaikan harga lahan
kawasan industri di Indonesia selama periode Oktober 2011-Maret 2012. Survei Colliers
ini bahkan memaparkan, kenaikan harga lahan di Bekasi dan Karawang memimpin
kenaikan harga lahan kawasan industri di 13 negara Asia Pasifik.
"Harga lahan industri di Indonesia, yaitu di Karawang
dan Bekasi masing-masing tumbuh 38,6% dan 24,9% dalam periode enam bulan yang
berakhir Maret 2012, mewakili pertumbuhan harga lahan industri di Asia
Pasifik," ujar Direktur Eksekutif Riset dan Konsultasi Asia, Simon Lo,
dalam siaran pers di Jakarta, Senin (18/6/2012).
Namun demikian, kenaikan tarif sewa dan harga properti
industrinya sejauh ini lebih rendah, masing-masing hanya 13,1% dan 3,9%.
Pemicunya adalah stabilnya pertumbuhan ekonomi dan rendahnya upah tenaga kerja
Indonesia sehingga menarik produsen.
Tetapi, persentase kenaikan itu tetap lebih rendah ketimbang
kenaikan rata-rata harga lahan industri di Indonesia enam bulan sebelumnya,
yang melesat 45%. Sebagai perbandingan, harga lahan industri di Shanghai,
China, hanya tumbuh 4% selama periode sama. Sebaliknya, sewa lahan industri di
Tokyo dan sekitarnya malah menurun karena permintaannya melemah.
Menurut riset tersebut, permintaan terbesar bagi lahan
industri di Indonesia masih berasal dari Jepang. Investor dari Korea Selatan
juga saat ini mulai mencari lahan industri yang luas.
Dilihat dari jenis industri, otomotif dan industri berkaitan
dengan itu masih menjadi konsumen utama. Industri lain yang aktif adalah
manufaktur, baja, farmasi, logistik, dan bahan bangunan.
Sebagai contoh, dua perusahaan suku cadang asal Jepang
membeli lahan di Delta Silicon, Bekasi. Beberapa perusahaan lain juga membeli
lahan di Suryacipta, Karawang.
Colliers melaporkan, pasokan lahan industri siap pakai
ternyata masih kurang. Alasannya, lahan di sejumlah kawasan industri di lokasi
strategis seperti Karawang dan Bekasi sudah terbatas.
"Hal ini bisa memicu pengembang untuk menaikkan harga
lebih tinggi lagi," ujar Lo.
Maka, Colliers memprediksi, selama 12 bulan mendatang harga
lahan kawasan industri di Indonesia masih akan naik tajam hingga 25%. Pasalnya,
belum ada pasokan baru sampai tengah tahun 2013.
Berdasarkan catatan Colliers, sepanjang Oktober 2011-Maret
2012, Suryacipta meraup delapan transaksi pembelian lahan. Mayoritas oleh
perusahaan komponen otomotif dan satu perusahaan plastik. Sementara Delta
Silicon mencatatkan tiga transaksi pembelian lahan untuk gudang dan perusahaan
suku cadang. Bahkan, Modern Cikande juga melego lahannya ke perusahaan gas,
tekstil, dan konveksi. Sedangkan Jababeka menjual lahannya ke perusahaan
farmasi dan elektronik. kompas
Tidak ada komentar:
Posting Komentar