Laman

HARTATI DIDUGA MENYUAP UNTUK JEGAL BISNIS ANAK AYIN *** DUA ANAK BUAH HARTATI MURDAYA TERANCAM LIMA TAHUN PENJARA *** ATURAN RSBI HARUS LEBIH RASIONAL DAN REALISTIS *** WASPADA, BANYAK JAMU DICAMPUR BAHAN KIMIA OBAT! *** BNPT: 86 % MAHASISWA DI 5 UNIVERSITAS TENAR DI JAWA TOLAK PANCASILA *** BNPB ALOKASIKAN RP80 MILIAR UNTUK PENANGGULANGAN KEKERINGAN ***

Sabtu, 09 Juni 2012

TKW Aan Derwati Telantar di Malaysia Meninggal di Batam


BANDUNG, ReALITA Online — Aan Derwati Tenaga Kerja Wanita (TKW) asal Kabupaten Subang,Jawa Barat dirawat di RSUD Batam dan meninggal dunia. Aan yang diduga kembali dari Malaysia, itu meninggal sebelum sempat Pemerintah Kabupaten Subang atau Pemerintah Provinsi Jawa Barat yang memiliki tugas yang menangani kasus TKI menjemputannya.
Pada hari Jumat (8/6/2012) sekitar pukul 16.00 WIB, jenazah Aan tiba di Bandara Soekarno Hatta. Jenazah dibawa dari Batam oleh perawat RSUD Batam dan lembaga swadaya masyarakat  (LSM) anti perdagangan manusia. Aan meninggal di RSUD Batam Kamis, (7/6/2012) sekitar pukul 17.00 WIB.
Jenazah Aan datang bersama Rukmini, adiknya, yang sebelumnya dikirim untuk menemani TKW asal Desa Curugagung, Kecamatan Sagalaherang, Kabupaten Subang itu. Dari bandara, gabungan gugus tugas, Dinas Sosial Jabar dan Kabupatedn Subang, Dinas Kesehatan Jabar, Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana (BPPKB) Jabar, serta Kemensos.menjemput jenazah dan mengantarkan ke kampung halaman.
Menurut Kepala BPPKB Jabar Sri A. Kusumawardhani, setelah mendapat informasi diketemukannya Aan di Batam pada 25 Mei 2012 lalu, gugus tugas dan Kemensos sudah membahas mengenai penjemputan Aan saat masih hidup.
"Kita sudah upayakan mengurus pemulangan. Tapi ada hambatan sehingga belum dilaksanakan, ternyata kemarin (Kamis) dia meninggal," ujarnya.
Dia mengatakan, gugus tugas sudah sempat ingin memulangkan Aan menggunakan kapal laut agar bisa dirawat di Jabar. Namun, cara pemulangan itu ternyata tidak direkomendasikan dokter yang merawatnya di Batam.
Kemudian, gugus tugas mempertimbangkan untuk membawa dengan pesawat. "Tetapi ternyata ada aturan untuk membawa pasien harus membeli 12 kursi kosong demi kenyamanan penumpang lain. Saat mau dirapatkan dengan Kemensos, apakah itu bisa dilakukan, ternyata Tuhan berkehendak lain," jelasnya.
Sri mengatakan, saat ini gugus tugas belum mengetahui apakah Aan merupakan TKI bermasalah atau korban perdagangan manusia. Keduanya memang dikatakannya berbeda tipis, karena sama-sama mengandung unsur eksploitasi.
"Yang kami tahu adalah dia berasal dari Malaysia, tapi belum tahu krnonologisnya sampai ditemukan di Batam," ucapnya.
Langkah selanjutnya, kata Sri, Polda Jabar yang juga bergabung dalam gugus tugas akan menelusuri status ketenagakerjaan Aan dan apakah ada pelanggaran di sana yang mungkin dilakukan pengirim TKI. Polda Jabar akan menelusuri paspornya dan berkoordinasi dengan Polda Kepulauan Riau.
Warga Sekupang, Kota Batam, Provinsi Kepri, menemukan Aan dalam kondisi tak berdaya. Pada saat warga menemukan, dia sama sekali tak bisa diajak bicara. Tetapi, Aan memiliki paspor dan KTP, sehingga bisa mudah diketahui asal-usulnya. Ia ditemukan tak jauh dari pelabuhan dan warga langsung membawa ke rumah sakit. PRLM, Esi

Tidak ada komentar:

Posting Komentar