BANDUNG,
ReALITA Online —
Aan Derwati Tenaga Kerja Wanita (TKW) asal Kabupaten Subang,Jawa Barat dirawat
di RSUD Batam dan meninggal dunia. Aan yang diduga kembali dari Malaysia, itu
meninggal sebelum sempat Pemerintah Kabupaten Subang atau Pemerintah Provinsi
Jawa Barat yang memiliki tugas yang menangani kasus TKI menjemputannya.
Pada hari Jumat
(8/6/2012) sekitar pukul 16.00 WIB, jenazah Aan tiba di Bandara Soekarno Hatta.
Jenazah dibawa dari Batam oleh perawat RSUD Batam dan lembaga swadaya
masyarakat (LSM) anti perdagangan
manusia. Aan meninggal di RSUD Batam Kamis, (7/6/2012) sekitar pukul 17.00 WIB.
Jenazah Aan datang
bersama Rukmini, adiknya, yang sebelumnya dikirim untuk menemani TKW asal Desa
Curugagung, Kecamatan Sagalaherang, Kabupaten Subang itu. Dari bandara, gabungan
gugus tugas, Dinas Sosial Jabar dan Kabupatedn Subang, Dinas Kesehatan Jabar,
Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana (BPPKB) Jabar, serta
Kemensos.menjemput jenazah dan mengantarkan ke kampung halaman.
Menurut Kepala
BPPKB Jabar Sri A. Kusumawardhani, setelah mendapat informasi diketemukannya
Aan di Batam pada 25 Mei 2012 lalu, gugus tugas dan Kemensos sudah membahas mengenai
penjemputan Aan saat masih hidup.
"Kita
sudah upayakan mengurus pemulangan. Tapi ada hambatan sehingga belum
dilaksanakan, ternyata kemarin (Kamis) dia meninggal," ujarnya.
Dia
mengatakan, gugus tugas sudah sempat ingin memulangkan Aan menggunakan kapal
laut agar bisa dirawat di Jabar. Namun, cara pemulangan itu ternyata tidak
direkomendasikan dokter yang merawatnya di Batam.
Kemudian,
gugus tugas mempertimbangkan untuk membawa dengan pesawat. "Tetapi
ternyata ada aturan untuk membawa pasien harus membeli 12 kursi kosong demi
kenyamanan penumpang lain. Saat mau dirapatkan dengan Kemensos, apakah itu bisa
dilakukan, ternyata Tuhan berkehendak lain," jelasnya.
Sri
mengatakan, saat ini gugus tugas belum mengetahui apakah Aan merupakan TKI
bermasalah atau korban perdagangan manusia. Keduanya memang dikatakannya
berbeda tipis, karena sama-sama mengandung unsur eksploitasi.
"Yang
kami tahu adalah dia berasal dari Malaysia, tapi belum tahu krnonologisnya
sampai ditemukan di Batam," ucapnya.
Langkah
selanjutnya, kata Sri, Polda Jabar yang juga bergabung dalam gugus tugas akan
menelusuri status ketenagakerjaan Aan dan apakah ada pelanggaran di sana yang
mungkin dilakukan pengirim TKI. Polda Jabar akan menelusuri paspornya dan
berkoordinasi dengan Polda Kepulauan Riau.
Warga
Sekupang, Kota Batam, Provinsi Kepri, menemukan Aan dalam kondisi tak berdaya. Pada
saat warga menemukan, dia sama sekali tak bisa diajak bicara. Tetapi, Aan
memiliki paspor dan KTP, sehingga bisa mudah diketahui asal-usulnya. Ia
ditemukan tak jauh dari pelabuhan dan warga langsung membawa ke rumah sakit. PRLM,
Esi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar