![]() |
| Inggrid Kansil |
JAKARTA, ReALITA Online — Anggota Komisi Agama DPR
Inggrid Kansil mengaku heran apabila Alquran yang dikeluarkan oleh Kementerian
Agama dihargai Rp1 juta per eksemplar.
“Saya
tak yakin jika harga Alquran tersebut Rp1 juta per buku. Itu Alquran seperti
apa?” kata Inggrid di Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta, Rabu 4 Juli 2012.
Menurutnya, hampir semua anggota Komisi VIII mendapat jatah sekitar 500
eksemplar Alquran dari Kemenag.
“Itu
untuk dibagikan ke daerah pemilihan masing-masing,” kata istri Menteri Koperasi
dan Usaha Kecil Menengah Syarief Hasan itu. Lebih lanjut, Inggrid menjelaskan
pengadaan Alquran itu memang ditujukan untuk masyarakat yang membutuhkan.
Oleh
karena itu Inggrid merasa tak ada salahnya anggota dewan ikut membantu
mendistribusikan ratusan Alquran itu kepada pihak-pihak yang memerlukannya di
dapil mereka seperti sekolah Islam, majelis taklim, atau madrasah.
“Anggota
dewan kan representasi masyarakat. Sepanjang pendistribusian Alquran ini bisa
dipertanggungjawabkan kepada masyarakat dan ada buktinya bahwa masyarakat telah
menerima, menurut saya tidak masalah. Kami kan hanya membantu menyalurkan, dan
ini bukan dalam bentuk uang, tapi wujud Alquran,” papar politisi Demokrat itu.
Secara
terpisah, Direktur Urusan Agama Islam di Kementerian Agama, Ahmad Jauhari,
mengatakan akan mengecek ke bagian pengiriman Kemenag soal jatah Alquran untuk
Komisi VIII DPR itu. “Saya belum satu tahun di posisi ini. Komisi VIII itu
mitra kerja kami, jadi mungkin untuk konstituen karena tidak semua konstituen
mampu membeli Alquran, terutama yang miskin,” kata dia.
Rekan
sefraksi Inggrid di Demokrat, Benny K. Harman, adalah pihak yang pertama kali
mengungkap soal jatah Alquran untuk masing-masing anggota Komisi VIII ini.
“Satu unit Alquran katanya seharga Rp1 juta, jadi itu sudah Rp500 juta per orang.
Ini harus diusut karena korupsi kasat mata,” kata mantan Ketua Komisi Hukum DPR
itu. VIVAnews

Tidak ada komentar:
Posting Komentar